Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang mempunyai kebiasaan mendengkur ketika tidur. Beberapa di antaranya sangat terganggu ketika mendengar orang mendengkur, apalagi dengkuran yang terlalu keras. Hubungan sebab-akibat itu membuat remaja bernama Ma Gouori (15) mengalami retak tempurung kepalanya dan harus dirawat inap di rumah sakit.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir mynewshub.cc, cerita bermula ketika remaja 15 tahun itu tidur di asrama sekolahnya. Sebelum tidur, Ma mengaku diperingatkan temannya agar tidak mendengkur terlalu keras karena mengganggu orang lain.
Namun ketika tidur, Ma merasakan kepalanya dihentak dengan keras hingga terasa sampai pagi. Ketika bangun, Ma bahkan merasa mual dan muntah-muntah. Akhirnya pihak sekolah memulangkan Ma ke rumah orang tuanya.
Karena tak kunjung membaik, orang tua korban, Ma Yanchum lalu memutuskan membawa anaknya ke rumah sakit. Setelah di-rontgen, tempurung kepala Ma mengalami retak yang cukup parah hingga pendengarannya terganggu.
"Cidera parah yang dialami anak saya ini bersumber akibat dipukul dengan benda tumpul," ujar Ma Yanchun.
Menurutnya, biaya pengobatan anaknya mencapai 150.000 Yuan atau setara Rp 300 juta. Ia kesal, hanya karena anaknya mendengkur, ia kehilangan banyak uang. "Tapi aku sudah membuat laporan ke Polisi terhadap teman sekamarnya. Aku akan meminta keluarga anak itu untuk membayar ganti rugi," ujarnya.
(War)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6