Liputan6.com, Jakarta- Olimpiade Penyandang Cacat atau Paralympic Games 2016 resmi dibuka Kamis (8/9/2016) pagi WIB. Sayangnya upacara pembukaan diwarnai sejumlah insiden. Presiden Brasil Michel Temer yang datang ke Stadion Maracana dicemooh.
Selain itu, upacara pembukaan juga diwarnai aksi pengibaran bendera Rusia oleh salah satu ofisial Belarusia. Aksi ini sebagai bentuk solidaritas karena Rusia tidak diperbolehkan tampil di Paralympic Games 2016.
Baca Juga
Advertisement
Seperti diketahui, seluruh atlet Rusia tidak diperbolehkan turun bertanding di Paralympic 2016 sebagai bentuk hukuman karena skandal doping yang diduga didukung penuh oleh pemerintahnya.
Komite Internasional Paralympic (IPC) langsung mengambil tindakan tegas atas insiden tersebut. IPC menganggap aksi salah satu ofisial kontingen Belarusia sebagai tindakan politik, sesuatu yang sangat dilarang di Paralympic Games.
Ofisial Belarusia, yang belakangan diketahui bernama Andrei Fomochkin, itu dilarang bertugas selama Paralympic Games 2016 berlangsung. IPC membatalkan akreditasi untuk Fomochkin.
"IPC akan berbicara dengan NPC Belarusto mengingatkan mereka bila protes politik dilarang di Paralympic Games," demikian pernyataan resmi IPC.
Fomochkin sendiri mendapat dukungan dari pemerintah Belarusia atas aksinya mengibarkan bendera Rusia di upacara pembukaan.
"Yang dia lakukan merupakan hal yang tepat. Jika kita perlu menjawab untuk gerakan ini, maka kita akan menjawab," kata juru bicara kementerian luar negeri Belarusia, Dmitri Mironchik kepada RIA Novosti.