Liputan6.com, Jakarta Harga emas berjangka melemah pada perdagangan Kamis, memperpanjang rentetan penurunan sejak sehari kemarin. Penurunan dipicu Bank Sentral Eropa berdiri teguh pada suku bunga, dan investor menunggu pergerakan dari bank sentral lain.
"Ini ada kaitannya dengan Bank Sentral Eropa mengonfirmasi status quo yang bersinggungan dengan quantitative easing," ujar Adam Koos Presiden Libertas Wealth Management Group dilansir dari Marketwatch, Jumat (9/9/2016).
Advertisement
Pada Kamis, ECB memegang benchmark mereka tetap, seperti yang telah diprediksi sebelumnya, dan tetap menyatakan untuk menjaga suku bunga rendah untuk periode yang lebih panjang. Namun ECB tidak melakukan pergerakan untuk memperpanjang atau mengubah program pembelian aset.
Emas untuk pengiriman Desember turun US$ 7,60 untuk menetap pada US# 1.341,6 per ounce. Harga logam mulia ini ditetapkan sejak pernyataan ECB dan konferensi pers. Emas padahal mengalami kenaikan 3 sesi berturut-turut sebelum turun pada Rabu.
Emas kembali gagal untuk mematahkan rekor tahun ini di US$ 1.377. Chief Market Analis di Insignia Consultant, Chintan Kantani mengatakan, pada level teknis jika emas tidak mematahkan level US$ 1.371 pada Selasa, maka peluang untuk turun ke level US$ 1.319 ke bawah akan lbih besar.
Sementara itu, pedagang mengantisipasi pertemuan kebijakan Bank of Japan dan Federal Reserve akhir bulan ini, yang bisa mempengaruhi harga dolar dan emas.