Liputan6.com, Jakarta Diabetes tipe 2 muncul bukan disebabkan karena faktor keturunan melainkan karena pengaruh lain seperti lingkungan dan gaya hidup. Penyakit ini merupakan penyakit tidak menular (PTM), namun mulai merambah pada usia muda.
“Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar 2013, jumlah penderita anak dan remaja dengan diabetes tipe 2 semakin meningkat secara drastis. Salah satu faktor penyebabnya berkaitan dengan konsumsi gula, garam, dan lemak secara berlebihan,” ujar Public Relations Manager Tropicana Slim, Arninta Puspitasari, saat acara Health Award Agent 2016, Jakarta, ditulis Senin (12/9/2016).
Advertisement
Anak bisa berlebihan mengonsumsi ketiga makanan tersebut lantaran banyak waktu dihabiskan di sekolah. Membuat anak-anak memilih jajan, dibandingkan mengonsumsi makanan yang dibawa dari rumah.
Menurut Psikolog dan Founder Keluarga Kita, Najeela Shihab, orangtua berperan penting untuk mengenalkan kebiasaan hidup sehat pada anak.
“Sebagai pendidik pertama dan utama, orangtua perlu menjalin interaksi yang baik dengan pihak sekolah terkait penanaman nilai positif pada anak, seperti hidup sehat dan pemilihan makanan bernutrisi,” ujarnya.
Najwa juga mengingatkan agar anak-anak di sekolah tidak hanya dituntut untuk mendapatkan nilai tinggi saja, melainkan perlu diajarkan untuk melakukan kebiasaan hidup sehat. “Hal ini akan mempengaruhi fungsi kognitif mereka menjadi lebih baik dan anak jadi lebih percaya diri,” katanya.
Selain orangtua, lingkungan sekolah juga ikut bertanggung jawab untuk mengenalkan kebiasaan makan sehat. “Dengan mengenalkan bahaya konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih sejak dini kepada anak-anak melalui pendekatan pada komunitas sekolah dasar, diharapkan mampu menurunkan risiko penyakit tidak menular saat mereka dewasa nanti,” ujar Arninta.
Najeela menambahkan,” Sekolah dapat memanfaatkan jam pelajaran ataupun ekstrakurikuler untuk berbagi inspirasi hidup sehat pada siswa.”