Tiongkok Perkuat Armada Militer dengan Pesawat Terbesar di Dunia

Pesawat terbang terbesar di dunia ini dapat difungsikan untuk keperluan militer maupun sipil.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 09 Sep 2016, 12:46 WIB
AN-225 Mriya, pesaawat terbang terbesar yang ada di dunia kini akan digunakan untuk keperluan militer Tiongkok (sumber: Associated Press)

Liputan6.com, Beijing - Pemerintah Tiongkok dan Antonov Company dari Ukraina, baru saja membuat kesepakatan baru. Keduanya akan kembali memproduksi pesawat kargo terbesar yang pernah ada untuk membawa logistik bagi Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok.

Sebagai informasi, militer Tiongkok saat ini masih mengandalkan jalan darat untuk memobilisasi tentara dan peralatan berat lainnya. Karenanya, penggunaan pesawat raksasa ini akan sangat membantu armada Tiongkok secara keseluruhan.

Dikutip dari laman Business Insider, Jumat (9/9/2016), pesawat yang bernama AN-225 Mriya ini berhasil mencetak rekor dunia dalam hal ukuran dan kekuatan.

Pesawat ini memiliki enam mesin yang menciptakan lebih dari 300 ribu pon dorongan, yang mana mampu memuat barang sampai 200 ton.

"Pesawat ini membuat Tiongkok memiliki pesawat terbesar yang pernah ada, dan bahkan tak dimiliki Amerika Serikat, kecuali dengan menyewanya," ujar Peter Singer seorang pengamat di Tiongkok.

AN-225 Mriya sendiri cukup besar untuk membawa helikopter, tank, artileri, termasuk pesawat lainnya.

Selain itu, Center for Strategic dan Internasional Studies, baru saja menemukan fakta bahwa Tiongkok telah mengembangkan landasan pacu sekelas militer berskala besar. Keberadaan hanggar itu disebut dapat memberi keuntungan bagi pemerintah Tiongkok di tengah dinamika Laut China Selatan.

Meskipun ditujukan untuk pihak militer, pesawat ini juga cocok dipakai untuk kebutuhan masyarakat sipil. Pemerintah dapat menggunakannya untuk memindahkan perlengkapan konstruksi sebagai bagian dari inisiatif 'One Belt, One Road'.

Sebuah rencana pemerintah Tiongkok untuk menghidupkan kembali jalur sutra dengan wilayah di Timur Tengah.

Analis lain dari Defense One Marcus Weisgerber menyebut, penggunaan pesawat dari teknologi era Uni Soviet ini seperti sejarah yang berulang.

Sebelumnya, pesawat Tiongkok, Liaoning, juga merupakan pembaruan lambung kapal dari Ukraina yang diperbarui.

(Dam/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya