Liputan6.com, Washington, DC - Salah seorang pendiri Facebook, Dustin Moskovitz menyatakan dukungannya kepada calon presiden Amerika Serikat (AS) asal Partai Demokrat, Hillary Clinton.
Moskovitz dilaporkan mendonasikan uangnya sebesar US$ 20 juta atau setara Rp 261 miliar untuk membantu Hillary mengalahkan Donald Trump dalam pilpres 8 November mendatang.
Advertisement
Seperti dilansir CNN, Jumat (9/9/2016), salah satu pengusaha Silicon Valley yang memiliki kekayaan bersih senilai US$ 10 miliar itu mengumumkan pada Jumat pagi bahwa ia dan istrinya akan memberikan sumbangan terbesar sepanjang sejarah kepada Partai Demokrat.
Donasi ini menjadikan Moskovits sebagai donatur ketiga terbesar dalam kampanye pilpres 2016. Dana yang ditransfer miliarder tersebut mengejutkan publik mengingat ia sebelumnya tak pernah aktif dalam ranah politik.
"Keputusan ini tidak mudah, terutama karena kami keberatan terkait dengan siapa saja yang akan menggunakan uang dalam jumlah besar itu untuk mempengaruhi pemilu," kata Moskovits dan sang istri, Cari Tuna dalam pernyataan tertulis mereka.
"Kami berharap donasi ini membantu Hillary melaksanakan agenda yang telah ia jelaskan sekaligus berfungsi sebagai sinyal kepada Partai Republik bahwa dengan menjalankan kampanye yang membangun ketakutan dan permusuhan dan mendukung kandidat seperti Trump mereka telah memaksa orang untuk mengambil tindakan," jelas pasangan tersebut.
Meski Demokrat tidak diketahui memiliki persoalan dana, namun donasi di September ini disebut-sebut membuka jalan baru bagi partai untuk mengontrol Kongres atau bahkan mengalahkan Trump.
Semasa kuliah, Moskovits adalah teman satu kamar Mark Zuckerberg. Ia diketahui hanya pernah mendonasikan uangnya kepada calon anggota Kongres yang juga suami dari salah seorang pendiri Facebook, Sean Eldrige sebesar US$ 5.200 atau setara dengan Rp 68 juta.
Melalui pernyataannya, miliarder itu secara tidak langsung mengakui bahwa Trump tidak layak menjadi presiden AS.
"Cari dan saya telah mendedikasikan hidup kami untuk mencari tahu bagaimana melakukan yang terbaik dengan sumber daya yang kami miliki. Sampai saat ini, usaha tersebut tidak termasuk dukungan atau kontribusi dalam pemilu presiden. Partai Republik -- Donald Trump khususnya tidak memiliki visi, menekankan kontes palsu antara pemilih mereka dan dunia," kata Moskovits.
Sebelumnya, seorang miliarder California yang juga aktivis Demokrat, Tom Steyer telah mendonasikan lebih dari US$ 30 juta kepada partai pengusung Hillary itu. Sementara itu dari kubu Republik ada Bob Mercer yang menyetor uang sebesar US$ 20 juta.