Liputan6.com, Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai level 5.450 pada tahun ini. Kemudian IHSG akan kembali menguat sampai 6.050 pada 2017.
Analis Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja mengatakan, penguatan IHSG ditopang oleh aliran dana asing yang masuk ke Indonesia.
"Kalau kita lihat kenaikan indeks tinggi karena inflow cukup tinggi. Tahun lalu equity minus Rp 34 triliun, tapi 8 bulan sampai kemarin itu inflow sama dengan outflow tahun lalu Rp 34 triliun," kata dia di Kantor Pusat Bank Mandiri Jakarta, Jumat (9/9/2016).
Dia mengatakan, hal itu disebabkan oleh data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kurang bagus beberapa waktu lalu. Hal tersebut membuat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve berpikir ulang untuk menaikan suku bunga acuan.
Baca Juga
Advertisement
Dia menuturkan, dengan kondisi demikian maka aliran dana masuk ke negara-negara berkembang tak terkecuali Indonesia.
"Waktu itu data dari AS kurang begitu bagus untuk interest rate akan naik. Makanya masuk lagi ke market kita lagi," ujar dia.
Sebenarnya, target IHSG 5.450 sudah pernah tercapai. Namun, dia menilai kondisi pasar saat masih fluktuatif sehingga Mandiri Sekuritas tetap mematok level 5.450.
"Hari ini turun banyak,masih volatil, kalau interest naik lari ke AS," ujar dia.
Seperti diketahui, pada perdagangan saham Jumat 9 September 2016, IHSG melemah 89,16 poin atau 1,66 persen ke level 5.281,91. Indeks saham LQ45 merosot 1,99 persen ke level 906,47. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
PT Mandiri Sekuritas sendiri memiliki beberapa saham unggulan pada tahun ini antara lain PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Bekasi Fajar Industrial Tbk (BEST), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Bank Central Asia Tbk. (Amd/Ahm)