Liputan6.com, Jakarta Jenderal Budi Gunawan resmi menjabat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Beberapa program dan perbaikan akan dilakukan di internal lembaga tersebut. Terutama untuk menjaga koordinasi antar intelijen di berbagai instansi.
"Ke depan, tentu ada beberapa program penguatan, kemampuan BIN agar makin profesional, objektif, integritas. Itu perintah bapak Presiden," kata Budi Gunawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 9 September 2016.
Advertisement
Budi Gunawan mengatakan, BIN terdiri dari berbagai unsur, yakni TNI, Polri, dan sipil. Setiap unsur sudah memiliki wilayah kerja masing-masing. Sehingga lembaga ini punya tanggung jawab untuk mengkoordinasikan.
"BIN untuk fungsi intelijen dalam dan luar negeri, TNI untuk intelijen di bidang pertahanan dan kemiliteran, kemudian intelijen hukum yang dilakukan Kejaksaan, intelijen keamanan Polri, dan intelijen oleh lembaga negara lainnya. Semua itu mewarnai BIN karena BIN harus mengkoordinir semua itu," jelas dia.
Mantan Wakapolri ini akan menempatkan orang-orang pilihan, spesialis, dan kompeten di bidang intelijen sesuai dengan penugasannya. Hal ini tentu untuk meningkatkan kinerja BIN.
"Tentu ada beberapa strategi, tentu semua harus mempunyai jaringan yang ditingkatkan. Jaringan maupun akses ya sambil nanti menunggu penambahan personel," kata Budi Gunawan.
Pemangkasan anggaran memang tengah diberlakukan pemerintah. Hanya saja, Budi Gunawan tetap ingin BIN punya anggaran yang cukup agar kinerja lebih baik.
"Tentu, karena semua kegiatan operasi intelijen membutuhkan anggaran. Saya berharap anggaran intelijen ke depan bisa ditingkatkan. Sesuai perkembangan zaman, operasi intelijen untuk keamanan nasional meningkat," pungkas Budi Gunawan.