Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu Tekno Liputan6.com berkesempatan untuk mewawancarai Corporate President and Chief Operating Officer Lenovo, Gianfranco Lanci. Dalam sesi wawancara tersebut, hal pertama yang kami coba gali lebih dalam adalah prioritas Lenovo dalam menjalankan bisnisnya.
Mengawali penjelasannya, Gianfranco berujar, "Sebetulnya saat ini kami tidak memprioritaskan salah satu di antara bisnis besar kami. Namun yang jelas, saat ini kami punya tiga bisnis besar yaitu PC, Mobile/Mobility, dan Data Center."
Untuk bisnis PC, menurut keterangan Gianfranco, Lenovo menempati takhta tertinggi pasar PC di dunia. "Sekarang kami nomor satu di dunia di bisnis PC. Profitabilitas kami di bisnis ini tinggi," tutur pria asal Italia tersebut optimistis.
Kemudian, pria yang memegang gelar di bidang engineering dari Politecnico of Turin tersebut memaparkan, bisnis mobile Lenovo saat ini tengah mengalami pertumbuhan. Mengenai strategi di bisnis mobile, setelah mengakuisisi Motorola dari Google secara utuh pada 2014, Lenovo masih tengah berusaha untuk melakukan integrasi bisnis mobile Lenovo dengan Motorola.
Baca Juga
Advertisement
"Belakangan ini kami telah mengambil langkah penting terkait integrasi semisal dalam hal rantai pasokan (supply chaing) hingga pemasaran," kata pria yang sebelumnya jadi orang nomor satu di Acer tersebut.
Tak dimungkiri, potensi bisnis mobile saat ini sangat besar. Laporan Business Insider menunjukkan, penjualan smartphone telah meningkat signifikan sejak 2006. Bahkan pada 2015, pengapalan smartphone melebihi 1,5 miliar unit.
"Bisnis mobile saat ini punya potensi sangat besar. Karena itu, kami punya peluang emas di sana. Di pasar negara-negara berkembang saat ini kami sudah menjadi merek yang kuat, termasuk di Indonesia," tutur Gianfranco.
Adapun beberapa pasar lain di mana Lenovo mampu menunjukkan taringnya adalah sejumlah negara di Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin.
Beralih ke bisnis data center, ia mengakui Lenovo telah mengantongi 8 hingga 10 persen pangsa pasar di bisnis ini. Yang cukup menarik di sini adalah, dalam pandangannya, bisnis ini mengalami perubahan besar-besaran dalam beberapa tahun ke depan.
"Bisnis data center tengah berubah karena arsitektur data center yang juga berubah. Dengan demikian, masa depan bisnis ini juga akan berubah secara drastis dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan," kata Gianfranco.
(Why)