Liputan6.com, Jakarta Sebagai badan negara pemberantas korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu merangkul bermacam lapisan masyarakat. Salah satunya adalah bidang seni. Untuk tujuan ini, KPK menyelenggarakan Festival Lagu Antikorupsi.
Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha, menyatakan bahwa musik bisa menjadi salah satu pendekatan yang efektif. Khususnya bagi masyarakat berbagai lintas usia.
Baca Juga
Advertisement
"Kami sangat menyadari bahwa untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas dengan demografi yang beragam, maka seni musik bisa menjadi salah satu pendekatan yang efektif dalam mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemberantasan korupsi," ujar Priharsa saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (9/9/2016).
Ia menambahkan, "Karena seni itu bersifat universal, dapat dinikmati oleh semua lapisan usia."
Lewat festival tersebut, KPK menjaring 10 band dari masing-masing tiga kota yang nantinya akan dipilih tiga band untuk dibuatkan album kompilasi bertajuk Suara Anti Korupsi atau Saksi, yang akan diproduseri oleh eks bassist Dewa 19, Erwin Prasetya.
Tiga kota yang dimaksud adalah Bandung, Yogyakarta dan Surabaya. Untuk putaran pertama, hari ini akan diadakan final regional kota Bandung di Cikapundung River Spot mulai pukul 15.00 WIB. Acara tersebut akan menampilkan 10 besar band finalis yang lolos. Turut meramaikan juga band grunge kota kembang, Cupumanik.
Menurut Priharsa, genre musik bukan jadi pertimbangan utama untuk menang. "Yang jauh lebih penting yang menjadi faktor penilaian adalah musikalitas dan pesan antikorupsinya, agar mampu menggugah dan bahkan menggerakkan orang untuk memiliki semangat dan sikap hidup antikorupsi," ungkapnya.
Selain dimuat di album kompilasi, band pemenang nanti juga akan dibuatkan videoklip dan hadiah uang tunai 20 juta rupiah. Tak menutup kemungkinan juga nantinya akan dibuatkan festival musik yang menampilkan band-band yang lolos final di tiga kota tersebut.
Priharsa juga mengatakan bahwa KPK membutuhkan dukungan masyarakat untuk memberantas korupsi, sehingga mereka juga butuh seorang agen perubahan seorang musisi yang menyuarakan anti korupsi.
"Karena KPK menyadari bahwa tugas besar ini tidak bisa dipikul sendiri. Perlu dukungan masyarakat, salah satunya musisi yang mengkampanyekan pesan antikorupsi melalui medium lagu. Dari cara yang ringan ini, semoga saja bisa menginspirasi mereka untuk semakin peduli pada sikap hidup antikorupsi dan menjadi bagian dalam pemberantasan korupsi itu sendiri," tuturnya.
"Apa pun bakat kalian, perangilah korupsi melalui jalan dan cara kalian masing-masing. Karena korupsi adalah masalah bersama bangsa Indonesia. Yang muda yang peduli, kalo bukan dari kita siapa lagi?," tutur Priharsa.