Liputan6.com, Huangzhou - Dalam lawatannya ke Tiongkok beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo didampingi sejumlah menteri sempat mengunjungi beberapa petinggi perusahaan di sana. Salah satunya adalah Jack Ma, pendiri dan CEO Alibaba saat ini.
Beragam hal dibahas ketika itu, termasuk ajakan pemerintah Indonesia kepada Jack Ma untuk menjadi penasihat komite pengarah (steering committee) untuk peta jalan (roadmap) eCommerce Indonesia. Menanggapi ajakan tersebut, ia merasa terhormat dan telah mulai melakukan komunikasi dengan pemerintah Indonesia.
"Jack merasa terhormat dengan tawaran ini. Komunikasi telah dilakukan untuk memastikan cara kami dapat turut membantu mengembangkan eCommerce sekaligus memberdayakan UMKM di Indonesia," ujar juru bicara Alibaba kepada Liputan6.com saat kunjungan ke kantornya di Hangzhou, Jumat (9/9/2016) kemarin.
Terpilihnya Jack Ma sebagai penasihat steering committee bukannya tanpa alasan. Menurut pernyataan Menteri Komunikasi dan Infomatika Rudiantara beberapa waktu lalu, ia dipilih lantaran prestasinya memimpin jaringan eCommerce yang kini mendunia itu.
Baca Juga
Advertisement
"Kami memosisikan eCommerce Indonesia di mata internasional, karenanya, dengan adanya endorse internasional (menggandeng Jack Ma sebagai penasihat, red.) akan lebih bagus untuk eCommerce Indonesia," ujar Rudiantara saat itu.
Pria yang merupakan ketua Majelis Wali Amanat Universitas Padjajaran itu menuturkan, untuk bisa mencapai nilai bisnis yang ditargetkan, yakni US$ 130 miliar pada tahun 2020, eCommerce Indonesia harus memasuki pasar global. Karena itu, ekonomi digital Indonesia perlu didukung oleh tokoh yang sudah dikenal di seluruh dunia, yakni Jack Ma.
Adapun Jack Ma tak perlu selalu berada di Indonesia dalam menjalankan tugasnya. Komunikasi bisa dilakukan melalui email atau rapat setahun sekali. Selain Jack Ma, ke depannya pemerintah juga berencana menggandeng tokoh lain baik di level internasional maupun nasional.
Sebagai informasi, roadmap eCommerce Indonesia akan memuat beberapa inisiatif. Pelaksanaan inisiatif itu akan dilakukan melalui struktur kerja yang di dalamnya terdapat steering committee, yang terdiri dari para menteri dan ketua atau kepala lembaga.
(Dam/Why)