Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha logistik menyatakan layanan logistik di Indonesia belum optimal dibandingkan negara-negara ASEAN lain. Salah satu sebabnya yaitu larangan operasi bagi truk dan kontainer barang pada momen tertentu seperti saat libur Lebaran.
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yuki Nugrahawan Hanafi mencontohkan layanan logistik di negara-negara ASEAN berlangsung selama 24 jam dalam 7 hari. Sedangkan di Indonesia saat ini masih kurang dari itu.
"Di kawasan ASEAN pelayanan logistik dan transportasi 24 jam selama 7 hari. Di Indonesia tidak seperti itu. Sabtu dan Minggu kita libur. Coba bayangkan kalau ditambah begitu banyak hari libur lainnya. Kami bisa hitung hampir 70 hari, ini artinya lebih dari 2 bulan (tidak beroperasi)," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (10/9/2016).
Selain itu, kurangnya layanan logistik ini juga lantaran ada libur-libur nasional yang membuat layanan logistik ini ikut berhenti.
Oleh sebab itu, Yuki berharap larangan operasional bagi truk dan kontainer barang tidak terlalu sering terjadi. Sebab, dikhawatirkan akan berdampak pada investasi dan biaya logistik di dalam negeri.
"Keputusan ini karena sangat merugikan dan tidak baik bagi iklim investasi di Indonesia. Ini menjadi sangat tidak efisien dan tidak sehat juga akan menimbulkan biaya yang tinggi," kata dia.
Jika larangan operasional truk dan kontainer barang ini juga harusnya dilakukan untuk mengurangi kemacetan, lanjut Yuki, maka harus dilakukan secara terencana dan melibatkan pengusaha terkait. Dengan demikian, pengusaha bisa melakukan antisipasi jika larangan ini mulai diterapkan.
"Harusnya bisa terencana atau dengan pola buka tutup. Bisa dihitung kok kalau terjadi arus yang besar tapi dengan baik. Untuk Idul Fitri kemarin kami mendukung," ujar dia. (Dny/Ahm)
Layanan Logistik RI Belum Optimal Ketimbang Negara ASEAN
Pengusaha harap ada larangan operasional truk dan kontainer barang juga dilakukan secara terencana dan libatkan pengusaha.
diperbarui 10 Sep 2016, 17:50 WIBProses bongkar muatan KA Logistik saat tiba di Stasiun JICT Tanjung Priok, Kamis (18/2). Dioperasikannya KA Logistik Tanjung Priok diharapkan mampu menurunkan masalah waktu bongkar muat atau dwelling time hingga dua hari. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasil Quick Count LSI Denny JA Pilgub Sumut 2024 67%: Bobby-Surya 60,92%, Edy-Hasan 39,08%
Hasil Quick Count LSI Denny JA Pilkada Jatim 92%: Luluk-Lukman 8,54%, Khofifah-Emil 58,18%, Risma-Gus Hans 33,28%
Momen Cawagub Suswono Nyoblos di Bogor Bareng Istri
BTN Komitmen Lahirkan Wirausahawan Muda, Begini Caranya
Apa Itu Voter Fatigue dalam Pilkada 2024, Jangan Terjebak
Grand Indonesia Kebakaran, Penyebabnya Diduga Hubungan Arus Pendek Listrik
15 Tips Makanan Sehat untuk Menjaga Kesehatan Tubuh
Potret Song Hye Kyo Tampil Fresh di Usia 43 Tahun
Cagub Banten Andra Soni Menang Telak di TPS Kediamannya
VIDEO: Diterjang Banjir, Warga Pekalongan Tetap Antusias ke TPS
Siapa Saja Anggota Bali Nine yang Akan Dipindahkan ke Penjara Australia?
Mall Grand Indonesia Kembali Beroperasi Pasca-Kebakaran Restoran, Pastikan Tak Ada Korban