Jelang Idul Adha, Hewan Kurban Warnai Keramaian Car Free Day

Namun, bau tak sedap dari kotoran hewan kurban cukup mengganggu para pengunjung CFD.

oleh Muslim AR diperbarui 11 Sep 2016, 08:08 WIB
Namun, bau tak sedap dari kotoran hewan kurban cukup mengganggu para pengunjung CFD. (Liputan6.com/Muslim AR)

Liputan6.com, Jakarta Kawasan car free day (CFD) atau hari bebas kendaraan bermotor di sepanjang Jalan Sudirman-MH Thamrin, pagi ini dipadati masyarakat.

Kendati, sejak pukul 06.00 WIB para pedagang, pengamen, komunitas sepeda, serta ondel-ondel sudah menembus kerumunan warga yang tengah menikmati CFD.

"Senin sampai Jumat, kerja mulu. Cuman sekarang waktu libur dan bareng si kecil," kata Wayan, warga Menteng Pulo, Jakarta Timur, yang memanfaatkan CFD untuk bersantai, Minggu (11/9/2016).

Berbeda dari CFD sebelumnya, hari ini warga yang bisa berolahraga sambil melihat-lihat hewan gratis. Sebab, sepanjang jalan KH Mas Mansyur, Jalan Kebon Kacang, dan jalan Abdul Muis, banyak dijual hewan kurban mulai dari sapi hingga kambing.

Lokasi penjualan hewan kurban tersebut memang tak begitu jauh dengan kawasan CFD. Sehingga bau tak sedap dari hewan kurban itu cukup mengganggu.

"Ya, mungkin karena besok lebaran kali ya," ucap Ong, pengunjung CFD yang merasa sedikit terusik dengan bau hewan kurban di sepanjang jalan Kebon Kacang, Jakarta Pusat.

Dari pantauan Liputan6.com, banyak kandang hewan kurban sementara berdiri di sepanjang jalan menuju Pasar Tanah Abang.

Bagi para pedagang yang tak memiliki kandang sementara, mereka mengikatkan hewan kurban itu di pagar ruko, tiang listrik, hingga tiang papan reklame.

Mereka menjual hewan kurban dengan harga yang bervariasi. Mulai harga terendah Rp 2 juta untuk seekor kambing dengan bobot sekitar 20 kilogram.

"Ini jenisnya kambing bengal, paling bawah Rp 2,5 juta. Kalau kambing kampung baru Rp 2 juta," kata Iyat, pedagang kambing dadakan di Jalan Kebon Kacang.

Sementara untuk sapi, para pedagang rata-rata mengikatkan ke tiang listrik dan pagar-pagar bangunan. Tak ada kandang sementara yang mereka buat. Rata-rata mereka menjual paling rendah Rp 20 juta.

"Paling rendah ya Rp 20 jutaan, untuk sapinya. Ini dijamin sehat, udah divaksin dan dicek kok," ujar Amat, menawarkan sapinya kepada calon pembeli.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya