Liputan6.com, Pekanbaru - Tiga hektare lahan di pinggiran Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, terbakar pada Sabtu sore, 10 September 2016, sekitar pukul 17.00 WIB. Tim udara Satgas siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Provinsi Riau mengerahkan satu unit pesawat pengebom air jenis Air Tractor sebagai upaya penanggulangan.
Anggota tim udara Satgas Siaga Darurat Karhutla Riau, Lettu Sherif Yanuardi di Pekanbaru mengatakan lokasi kebakaran berhasil dilokalisasi 30 menit kemudian.
"Keberhasilan itu tidak lepas dari usaha tim gabungan darat dan udara dalam upaya pemadaman," kata Sherif dilansir Antara.
Ia menjelaskan, kebakaran lahan di pinggiran Pekanbaru itu tepatnya terjadi di Jalan Nelayan, RT 05/RW 16 Kelurahan Meranti, Kecamatan Rumbai. Lahan tersebut berupa semak belukar dan diduga kuat sengaja dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Kebakaran lahan di Pekanbaru perlu segera ditanggulangi karena berpotensi mengancam aktivitas penerbangan bandara internasional Sultan Syarif Kasim II. Untuk itu, Satgas siaga darurat Karhutla Riau harus bertindak cepat, salah satunya langsung mengerahkan Air tractor yang mampu memuntahkan 3.100 liter air sekali terbang.
Selain Pekanbaru, pada akhir pekan ini Karhutla juga terpantau di Kabupaten Pelalawan, tepatnya di Kecamatan Teluk Meranti. Guna menanggulangi kebakaran di wilayah itu, tim udara mengerahkan heli jenis Sikorsky kapasitas lima ton air dan Air Tractor.
"Alhamdulillah, pantauan terakhir titik api di wilayah Pelalawan berhasil diatasi," kata Sherif.
Baca Juga
Advertisement
Aksi para pembakar lahan cenderung meningkat pada saat akhir pekan atau petugas sedang tidak bertugas. Komandan Satgas siaga darurat Karhutla Riau, Brigjen Nurendi menilai para pembakar lahan sudah memiliki pola tertentu seperti membakar lahan pada saat akhir pekan.
Meski begitu, tim Satgas berjanji akan terus meningkatkan patroli dan pengawasan rutin meski sedang libur atau akhir pekan.
Saat ini, Satgas telah memiliki sejumlah armada untuk operasi pencegahan dan penanggulangan Karhutla dari udara. Di antaranya adalah dua unit MI-8, satu unit heli MI-171, satu unit heli Sikorsky, satu unit heli Bolkow 105, serta dua unit pesawat Air Tractor. Seluruh armada itu dimanfaatkan untuk pengeboman air.
Selain itu, Satgas juga menyiapkan satu pesawat Cassa modifikasi cuaca. Armada yang ada itu merupakan pelengkap tim darat Satgas siaga darurat Karhutla Riau. Seluruh komponen Satgas terus bersiaga meski akhir-akhir ini kondisi Karhutla di Riau cenderung membaik dibanding medio Agustus 2016 lalu.
Berdasarkan data yang dirilis Satgas, kebakaran lahan yang terjadi hampir merata di Riau sejak Januari hingga kini telah menghanguskan sekitar 3.743 hektare. Sejauh ini, 86 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara kebakaran lahan di Riau.