Liputan6.com, Jakarta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan, pembentukan holding minyak dan gas (migas) akan membuat pembangunan infrastruktur gas lebih masif.
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah mengatakan, terbentuknya holding migas akan memperbaiki tata kelola sektor gas khususnya bagian hilir, dan mengatasi permasalahan infrastruktur gas dengan mendorong pembangunan infrastruktur gas yang lebih masif.
Advertisement
"Infrastruktur gas juga kita genjot. makannya kita perlu holding. Gas itu game plan-nya itu bukan di hulu tapi di infrastruktur yang masif," kata Edwin, seperti yang dikutip di Jakarta, Minggu (11/9/2016).
Menurut Edwin, nantinya holding migas akan dipimpin PT Pertamina (Persero), karena sebagai BUMN besar dan Pertamina akan menggenjot pembangunan infrastruktur gasnya. Selain memimpin holding, Pertamina juga menyiapkan kajian pengembangan energi di Indonesia.
"Kan nanti Pertamina ini kan akan menjadi operator holding. kemudian untuk mengelola beberapa sektor energi seperti BBM, minyak, gas, dan Energi Baru dan Terbarukan. Itu akan kita siapkan juga Pertamina dari sisi research teknologinya," jelas Edwin.
Edwin mengungkapkan, saat ini proses pembentukan holding migas yang ditangani Kementerian BUMN sudah rampung, namun untuk persiapan penerbitan Peraturan Pemerintah masih di tangan Kementerian Keuangan.
"Peraturan di Kementerian Keuangan masih, tapi kita sudah paraf semua. Di sisi Kementerian BUMN kita menyiapkan ininya, follow up-nya mengenai holding sudah siap," tutup Edwin.