Liputan6.com, Mekah - Setelah menjalankan wukuf di Padang Arafah, jemaah haji Indonesia mulai bersiap-siap menjalani rangkaian ibadah berikutnya. Mereka bergerak ke Muzdalifah untuk bermalam di sana hingga waktu fajar.
Pantauan Liputan6.com, jemaah haji Indonesia mulai berbenah di tenda masing-masing sejak pukul 18.00 waktu Saudi. Usai itu, mereka kemudian menunaikan salat maghrib dan isya dengan cara menjamak dan mengqosor. Selepas salat, mereka santap malam yang disediakan PPIH.
Advertisement
Namun begitu, mereka mengeluhkan waktu kedatangan bus yang dinilai molor dari jadwal. Akibatnya jemaah haji pun menunggu bus terlalu lama di pinggir jalan.
"Waktu nunggu bus lama, sampai sekarang baru jalan," ucap Jumbowandi, jemaah asal Tangerang (JKG05) di Arafah, Mekah, Minggu (11/9/2016) malam.
Kendati demikian, dia mengaku tidak masalah. Karena dirinya telah siap menjalani rangkaian ibadah haji berikutnya. "Sudah, sudah siap," ujar dia.
Pergerakan jemaah haji menuju Muzdalifah dimulai setelah matahari terbenam (waktu maghrib). Di Muzdalifah jemaah haji mengumpulkan batu kerikil yang akan digunakan untuk melontar jumrah.
Bermalam di Muzdalifah hukumnya wajib dalam haji. Siapa saja yang meninggalkannya diharuskan untuk membayar dam.
Nabi Muhammad menganjurkan jemaah haji bermalam hingga memasuki waktu salat subuh, kemudian berhenti hingga fajar menguning. Namun bagi orang-orang yang lemah, seperti kaum wanita, orang-orang tua dan yang seperti mereka, boleh meninggalkan Muzdalifah setelah lewat tengah malam.