Liputan6.com, Jakarta - Muat banyak dan harga terjangkau jadi aspek pertimbangan konsumen Indonesia dalam membeli mobil. Inilah yang membuat Toyota Astra Motor (TAM) dan Astra Daihatsu Motor (ADM) kembali berkolaborasi meluncurkan mobil murah berkapasitas tujuh penumpang.
Pasar yang sebelumnya baru diisi Datsun Go+ Panca, kini diramaikan Calya dan Sigra. Toyota mematok harga mobil ini mulai dari Rp 129,650 juta hingga Rp 150 juta.
Nah, pada media test drive yang diadakan pekan lalu, Liputan6.com mencicipi Calya tipe G A/T, yang menjadi varian paling tinggi dari mobil murah itu. Apakah sesuai dengan ekspektasi?
Baca Juga
Advertisement
Test drive kali ini mengambil rute Bandung menuju Garut. Sebelum bicara performa dan fitur yang ditawarkan Toyota Calya tipe G ini, aspek eksterior rasanya perlu dibahas.
Sebagaimana tipe tertinggi, Calya tipe G punya fog lamp dengan ornamen krom, desain velg dua warna berdiameter 14 inci dan rear combination lamp. Bila melihat desain buritan ini, pasti akan membuat pemilik all new Innova sakit hati.
Duduk di kursi pengemudi, kesan pertama adalah ruangan yang seadanya. Betapa tidak, dengan postur sekira 174 sentimeter, kaki sering bersinggungan dengan setir dan berkesan setir diapit oleh kedua dengkul pengemudi. Selain itu belum ada pengaturan setir secara tilt dan teleskopik.
Setir jok pun dibuat polos. Jangan harap ada fitur kontrol audio. Fitur hiburannya cuma sistem audio double DIN. Anda bisa memutar lagu dari smartphone lewat fitur pairing Bluetooth. Sementara suara yang dihasilkan standar mobil entry level.
Desain jok pengemudi depan dibuat `ala-ala` bucket seat. Sayangnya, tinggi jok tak mampu mengakomodasi ukuran tubuh pengemudi yang tinggi. Leher dan kepala pengemudi tak tertopang maksimal.
Beda halnya di depan, duduk di baris kedua cukup memuaskan. Ruang kaki dan kepala leluasa. Kursinya bisa digeser dan direbahkan sesuai kebutuhan. Pada kursi paling belakang disarankan hanya untuk penumpang anak-anak. Bisa dilipat bila ingin membawa barang lebih.
Pengendalian dan performa
Selain kota-kota besar, menurut Toyota kantung-kantung penjualan Calya berada di kota kecil seperti Garut. Secara dimensi, panjang mobil ini 4.070 mm, lebar 1.655 mm, tinggi 1.600 mm dengan jarak sumbur roda 2.525 mm.
Pengendalian mobil ini seperti mobil kecil pada umumnya. Setir ringan dan radius putar pendek sehingga memudahkan pengoperasian.
Melewati jalanan menuju Gerbang Tol Pasteur, kondisi lalu lintas relatif ramai. Sehingga mobil ini harus dikendarai secara stop and go. Ketika tuas transmisi pada posisi D, akselerasinya lemot. Rasanya gas harus selalu diinjak lebih agar lebih baik baik.
Karena tak tahan dengan kondisi ini, Liputan6.com mengatasinya dengan memindahkan modus transmisi ke 3. Dengan cara ini performa pun terbantu.
Saat melaju di jalan bebas hambatan menuju Cileunyi, gas dibejek dan odometer mencatatkan kecepatan 120 km/jam. Rasanya, tenaga masih ada dan bisa melebihi kecepatan tersebut. Tapi, mobil ini tak dirancang untuk "bermain" kecepatan, tapi lebih kepada fungsinya.
Sebab, untuk kebutuhan berkendaran perkotaan, performa yang ditawarkan mesin 3NR inline, 4 silinder, 16 katup, DOHC, dual VVT-i sudah cukup. Di atas kertas mobil ini punya output 87 Tk pada 6.000 rpm dan torsi 107 Nm pada 4.200.
Tenaga dari mesin disalurkan melalui transmisi otomatis konvensional ke roda depan. Toyota menyebutkan ECT (electronic control transmision). Sistem ini mengontrol kerja transmisi secara elektronik bukan lagi mengandalkan tekanan hidrolik pada sistem transmisi otomatis biasa.
Adanya fitur lock up pada transmisi ini membantu ketika Calya diajak berkendara di jalanan menanjak. Transmisi mobil tiga baris itu punya fitur lock up di gigi 3 dan 2. Selain bisa dimainkan saat jalanan menanjak, fitur ini juga membantu pengereman (engine brake) ketika turunan. Meskipun, masih terasa entakan ketika terjadi perpindahan gigi.
Advertisement
Fitur
Ini yang menjadi nilai plus Toyota Calya. Meski diposisikan sebagai mobil murah, bukan berarti Calya minim fitur. Untuk soal keselamatan misalnya, mobil ini sudah punya dual SRS airbags, rem ABS, isofix, dan sabuk keselamatan tiga titik. Tak lupa, kunci immobilizer turut ditambahkan sebagai fitur keamanan.
Di samping itu, Toyota Calya telah menganut central lock dan power window. Bahkan pada kaca depan sudah dilengkapi penurun kaca otomatis.
Untuk kenyamanan, Toyota Calya tipe G punya kipas sirkulasi AC untuk mendistribusikan udara dingin ke belakang. Sementara pengaturan suhu dan hembusan angin diatur secara manual melalui tombol yang menyerupai kompor gas. AC nyaman untuk penumpang depan. Sekalipun ada fan tambahan tidak membuat udara sejuk terasa hingga penumpang belakang.
Selain menyediakan dermaga power listrik di depan, Calya juga punya pada baris kedua. Ini cukup penting bagi konsumen dewasa ini untuk menjaga baterai gawainya.
Kesimpulan
Dengan harga yang ditawarkan, Toyota Calya tipe G hadir dengan sejumlah fitur yang lengkap. Kemudian, mobil ini jadi formulasi pas bagi konsumen yang ingin mobil murah yang menawarkan fungsi lebih.
Performa mesin 1,2 liternya cukup mengakomodasi kebutuhan berkendara perkotaan dan luar kota. Rasanya si bungsu ini bakal menjadi mobil `dua juta umat.`
(-) Transmisi lemot
(-) Desain kursi pengemudi
(-) AC kurang dingin di jok baris belakang
(+) Fitur lengkap dibanding lawan
Advertisement