Sejarah Panjang Permusuhan Rossi dan Lorenzo

Rossi dan Lorenzo kembali terlibat adu mulut usai GP San Marino.

oleh Thomas diperbarui 12 Sep 2016, 12:10 WIB
Pebalap Yamaha Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta- Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo kembali terlibat perselisihan. Keduanya bersitegang saat jumpa pers usai MotoGP San Marino, Minggu (11/9/2016). Lorenzo kesal dengan aksi Rossi saat balapan berlangsung.

Pria Spanyol itu menilai aksi Rossi saat menyalipnya pada lap kedua sangat agresif. Lorenzo menganggap Rossi telah membahayakan dirinya. Pasalnya, jika dia tidak mengalah mengangkat motornya, maka keduanya bisa bertabrakan.

"Dia tidak perlu melakukan overtaking seperti itu. Dia lebih baik ketimbang saya hari ini dan dia akan melewati saya cepat atau lambat, tapi dia tidak perlu begitu agresif pada saya. Dia akan memiliki pendapat lain," kata Lorenzo.

Rossi langsung membantah klaim Lorenzo. "Itu tidak benar. Saya tidak tahu apa yang saya harus katakan. Marc Marquez menyalip 10 kali seperti ini di Silverstone. Apa yang Anda katakan seperti ini tidak benar," tutur Rossi.

Perselisihan Rossi dengan Lorenzo bukan baru kali ini terjadi. Perang dingin di antara keduanya sudah sering terjadi sejak Lorenzo naik kelas ke MotoGP di tahun 2008.

Hubungan Rossi dan Lorenzo mencapai titik didih pada Maret 2010. Ketika itu Rossi meminta garasi keduanya dipasangi sekat. Pria Italia itu tidak mau pengaturan motornya diketahui oleh Lorenzo.

Pada musim 2010, Rossi terlibat persaingan sengit dengan Lorenzo untuk menjadi juara dunia. Saat itu Lorenzo yang keluar sebagai juara dunia. Rossi harus puas menempati posisi tiga.

Foto dok. Liputan6.com

Keberhasilan Lorenzo juara dunia membuat Rossi kesal. Dia merasa Yamaha menganakemaskan Lorenzo. Musim berikutnya Rossi meninggalkan Yamaha dan pindah ke Ducati.


Sempat Rukun

Setelah gagal total di Ducati, Rossi balik ke Yamaha pada musim 2013. Awalnya Rossi dan Lorenzo sempat cukup rukun. Namun serangkaian insiden di akhir musim 2015 membuat hubungan Rossi dan Lorenzo malah makin buruk.

Penyebabnya tak lain karena Rossi menuduh Lorenzo telah mendapat bantuan dari pembalap Repsol Honda Marc Marquez di GP Australia. Rossi menganggap Marquez tidak ingin dirinya jadi juara dunia, sehingga membantu Lorenzo.

GP Malaysia 2015 menjadi puncak kebencian Lorenzo terhadap Rossi. Di podium GP Malaysia, Lorenzo mengacungkan jari jempol ke bawah saat Rossi menerima piala.

Foto dok. Liputan6.com

Aksi Lorenzo itu sebagai bentuk pelampiasan kekecewaannya. Lorenzo kesal Rossi tidak didiskualifikasi meski pada balapan di Sepang itu menendang Marquez hingga terjatuh.


Bayar Mahal

Rossi membayar mahal senggolan dengan Marquez. Dia harus memulai seri terakhir di Valencia di posisi terakhir. Lorenzo pun berpeluang menyalipnya dalam perburuan gelar juara dunia.

Lorenzo akhirnya benar-benar mampu menyalip Rossi setelah memenangi seri terakhir di Valencia. Rossi gagal jadi juara dunia meski secara luar biasa mampu finis di urutan empat.

Usai Lorenzo jadi juara dunia, Rossi lagi-lagi melempar sindiran. Penggemar Inter Milan itu menilai Lorenzo bisa jadi juara dunia karena bantuan Marquez yang menjadi bodyguard sepanjang GP Valencia.  

Sebelum bersitegang usai GP San Marino, Rossi dan Lorenzo sempat sekali berselisih di musim 2016 ini. Keduanya bertengkar Maret 2016. Rossi menganggap Lorenzo tak melihat situasi di sekitarnya ketika akan keluar dari pit lane.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya