3 Manfaat Menjadi Orang yang Mudah Cemas

Sebenarnya, rasa cemas memiliki beberapa manfaat yang bisa digunakan untuk kebaikan.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 12 Sep 2016, 21:07 WIB
Orang-orang yang terlalu cemas kerap mengalami masalah-masalah dalam kesehariannya.

Liputan6.com, Jakarta Anda mungkin secara tak sadar memiliki sifat mudah cemas menghadapi berbagai masalah kehidupan. Terkadang, Anda pun kesal dengan rasa cemas yang kerap menghampiri dan membuat tidur malam tak nyenyak.

Sebenarnya, rasa cemas memiliki beberapa manfaat yang bisa digunakan untuk kebaikan. Ada tiga alasan bagaimana rasa cemas atau gelisah bisa digunakan untuk kebaikan diri Anda.

1. Orang cemas mampu memecahkan masalah besar
Biasanya, orang akan merasa cemas saat menghadapi beberapa kejadian besar seperti ujian, wawancara kerja, juga pernikahan. Namun, orang yang mudah cemas bisa menyiapkan diri untuk mengatasi situasi yang buruk.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan kepada orang yang sedang menunggu hasil ujian, mereka yang memiliki rasa cemas telah memiliki skenario terburuk seperti menghadapi kegagalan ujian. Seperti dikutip laman Men's Health, Senin (12/9/2016), mereka mampu merespon lebih produktif terhadap kabar buruk dan sangat senang dengan kabar gembira.

Peneliti menyebut pola pikir ini pesimisme atau mengatasi dengan proaktif. Ini dianggap sebagai hal yang cukup baik.

Proaktif mengatasi memungkinkan orang yang cemas merenungkan bagaimana mereka akan bertindak jika terjadi kekacauan. Kemudian jika tidak terjadi kekacauan, akan lebih mudah bagi mereka untuk bertindak dengan baik dan mengantisipasinya. 


Orang yang mudah cemas itu pintar

2. Orang yang mudah cemas itu pintar
Peneliti mensurvei lebih dari 100 mahasiswa dan mereka yang dinilai memiliki kekhawatiran dan stres dinilai lebih tinggi pada skala kecerdasan verbal.

"Ada kemungkinan bahwa orang yang cerdas secara verbal dapat mempertimbangkan peristiwa masa lalu dan masa depan dengan rinci dan mengarah ke rasa khawatir yang lebih intens," tulis penelitian.

Selain itu, terkadang orang yang rentan terhadap perasaan cemas cenderung mencurahkan lebih banyak energi untuk belajar sehingga mengarah pada tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.

3. Orang yang cemas sudah siap dengan bahaya
Pada dasarnya, otak cerdas Anda seperti pengawal pribadi. Pada orang yang diselimuti rasa cemas, otak mengirimkan emosi negatif yang mengancam pada wajah orang lain. Sedangkan pada orang yang kurang mudah cemas, emosi negatif yang sama diproses dalam lapisan luar sementara yang tidak terkait dengan pengenalan wajah.

Harus ada krisis yang sebenarnya untuk terus bisa berpikir. Orang yang mudah cemas akan lebih baik merespon karena otak mereka telah mencatat potensi situasi yang tenang.

(Aluna Swara)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya