Liputan6.com, Jakarta Menjelang pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada DKI Jakarta, terjadi perubahan pandangan publik DKI terkait pemenang pilkada.
Berdasarkan hasil survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) yang dirilis Senin 12 September 2016, publik Jakarta berpendapat bahwa calon alternatif yang muncul pada Pilkada Jakarta 2017 nanti bisa mengalahkan calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Advertisement
"Dari 400 responden, sebanyak 82,8 persen berpendapat demikian. Ini meningkat dari hasil survei Agustus lalu yang hanya berada di angka 74 persen," kata salah satu pendiri KedaiKOPI Hendri Satrio, dalam keterangan tertulis, Selasa (13/9/2016), di Jakarta.
Menurut Hendri, masyarakat Jakarta memang kerap menghadirkan kejutan untuk urusan pilkada. "Mereka tampaknya menanti calon alternatif untuk maju melawan petahana. Ada kejenuhan tampaknya pada calon petahana," dia menambahkan.
Selain itu, tren penurunan juga terjadi pada tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Ahok-Djarot di Jakarta. Tingkat kepuasan publik turun tipis menjadi 67,3 persen, setelah sebelumnya berada di level 70 persen.
"Penurunan ini menjadi alarm bagi petahana," ujar Hendri yang mengajar mata kuliah Komunikasi Politik dan Opini Publik di Universitas Paramadina.
Publik berpendapat bahwa faktor yang dapat membuat Ahok kalah adalah ada calon alternatif yang kuat 40,3 persen, petahana tersandung kasus hukum 23 persen, bila hanya ada dua pasang calon 8,8 persen, bila dukungan parpol berkurang 8,5 persen dan faktor bila ada koalisi PDIP-Gerindra 6,3 persen.
Satu lagi hal yang menarik, 76 persen responden mengatakan bahwa untuk pilihan politik, keputusan ada di diri mereka sendiri. Meskipun keluarga menempati tempat teratas untuk bertukar pikiran.
Survei ini digelar pada 2-5 September 2016 dengan metode wawancara tatap muka. Ada 400 responden yang terlibat pada survei yang tersebar secara proporsional di 40 kelurahan di enam kabupaten/kota di seluruh DKI Jakarta.
Pemilihan sampel menggunakan metode sampel acak bertingkat dengan margin of error (MOE) sekitar 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.