Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 28.021 anggota keamanan gabungan di Jawa Barat dikerahkan untuk menjaga perhelatan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XIX 2016. Puluhan ribu personel keamanan itu berasal dari Polri, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja dan unsur pengamanan lainnya.
Mereka akan disebar ke Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, Ciamis, Tasikmalaya Kota, Karawang, Subang, Bogor, Sukabumi, Sumedang, Cirebon Kota, Indramayu dan Bekasi.
Berdasarkan siaran resmi yang diterbitkan oleh Kepolisian Jawa Barat, jumlah personel ini meliputi 17.597 polisi, 5.502 tentara, 2.814 Satpol PP, 298 Satpam, 1.535 anggota Dinas Perhubungan, 130 anggota SAR dan 145 anggota Pemadam Kebakaran.
Baca Juga
Advertisement
"Tindakan pre-emtif dan preventif dikedepankan yang didukung tindakan penegakkan hukum demi terselenggaranya Pekan Olahraga Nasional ke XIX berjalan dengan aman, lancar, dan tertib di wilayah hukum Polda Jawa Barat," kata Juru Bicara Polda Jawa Barat, Kombes Yusri Yunus, Bandung, Selasa (13/9/2016).
Menurut dia, kirab api PON akan dilakukan pada 5-17 September 2016. Sementara, para atlet akan datang pada 10-16 September, sementara mereka pulang pada 30 September 2016.
Welcome party akan dilakukan tiga hari mendatang.
"Acara pembukaan dan penutupan PON 17 dan 29 September 2016 serta pelaksanaan pertandingan dari tanggal 13 sampai 28 September 2016, tak luput menjadi fokus penjagaan," ujar Yusri.
Dia menjelaskan, sedangkan venue yang telah diamankan pada saat pelaksanaan PON adalah Balongan Indramayu pada saat prosesi, atau upacara pengambilan api PON. Route Kirab Api PON yang mulai dari Indramayu sampai dengan Gelora Bandung Lautan Api Kota Bandung ini, kata juru bicara kepolisian tersebut meliputi 27 Kabupaten dan Kota.
Selanjutnya diteruskan ke tempat kedatangan dan kepulangan dari Stadion Kereta Api, Bandara Husein Satranagara, Balepare Kota Baru Parahyangan Kabupaten Bandung Barat, GOR Tri Lomba Juang Pajajaran, Kota Bandung.
"Sementara sasaran pengamanan orang, terdiri dari tamu VVIP seperti Presiden dan Ibu, VIP sekelas Menteri, Gubernur, Bupati, Wali Kota, Forum Komunikasi Perangkat Daerah, Atlet dan Official, Panitia Penyelenggara, Penonton, masyarakat umum sekitar stadion. Dan tentunya antisipasi para pelaku kejahatan," kata Yusri.