Liputan6.com, Jakarta - Meski belum melantai di pasaran, iPhone 7 sudah menarik minat banyak orang. Bagaimana tidak, para penggemar iPhone 7 bahkan rela berkemah di depan Apple Store.
Kejadian semacam ini sebetulnya bukanlah hal baru. Sejak iPhone meluncur pada 2007 lalu, penggemar iPhone selalu dikabarkan mengantre demi memperoleh ponsel besutan Apple tersebut.
Dikutip Tekno Liputan6.com dari Mirror, Selasa (13/9/2015), permintaan terhadap iPhone makin membeludak. Bahkan, sebuah gambar memperlihatkan antrean yang sudah terbentuk di luar Apple Store Kurfuerstendamm di Berlin, Jerman.
Baca Juga
Advertisement
Para penggemar iPhone 7 mulai mendirikan tenda di trotoar di depan toko. Selain itu, beberapa orang tampak duduk di kursi lipat di luar toko. Bukan hanya di Berlin, antrean serupa juga terjadi di luar Apple Store di New York City.
Berdasarkan laporan wartawan lepas Bloomberg News, Harvard Zhang, pengantre yang pertama telah menunggu penjualan iPhone 7 sejak 25 Agustus 2016, yakni dua pekan sebelum ponsel flagship terbaru Apple itu diluncurkan.
Uniknya, aktivitas antre demi iPhone 7 ini justru dimanfaatkan oleh sebagian orang. Ada yang menyewakan trotoar di depan tokonya seharga US$ 300 atau sekitar Rp 3,9 juta.
Ada pula orang yang mengaku dibayar US$ 3.400 atau sekitar Rp 44 juta per pekan untuk mengantre. Semuanya tak lain untuk mendapatkan iPhone 7!
Sementara itu, salah satu perusahaan jaringan seluler di New Zealand menggunakan metode berbeda untuk antrean pembelian iPhone 7.
Jaringan seluler Spark yang membuka preorder iPhone 7 sejak Jumat lalu mengumumkan, 100 konsumen pertama berhak melakukan pemesanan iPhone 7. Mereka tak bakal mengantre sendiri, melainkan menugaskan robot untuk menggantikan antrean.
Robot tersebut adalah Alpha 1, sebuah mini bot yang dikendalikan sebuah aplikasi. Masing-masing dari mini bot itu memegang sebuah smartphone yang terhubung ke antrean melalui Facetime.
(Tin/Why)