Liputan6.com, Jakarta Tak semua individu percaya bahwa sunat memiliki dampak positif terhadap kesehatan. Ada pula individu yang menganggap bahwa sunat hanya sebuah tradisi dan ajaran adat maupun agama.
Mengutip Psychology Today, ditulis Selasa (13/9/2016), berikut tiga mitos umum seputar sunat yang kian berkembang dan dipercayai khalayak banyak.
Advertisement
Mitos 1
Kulup atau lipatan kulit di atas kepala penis yang dipotong mendatar.
Fakta
Pemotongan kulup hampir setengah dari seluruh kulit penis atau sekitar 15 inci.
Mitos 2
Sunat pada bayi laki-laki akan baik-baik saja.
Fakta
Pada 1997, dokter di Kanada melakukan sebuah penelitian untuk melihat apa jenis anestesi yang paling efektif untuk mengurangi rasa sakit saat bayi laki-laki disunat.
Namun semua studi tidak menemukan cara tepat untuk menghindari rasa sakit saat sunat pada bayi laki-laki. Bahkan dalam penelitian beberapa bayi mengalami kejang akibat rasa sakit karena sunat.
Mitos 3
Anak laki-laki yang disunat tidak dapat mengingat rasa sakit sunat.
Fakta
Rasa sakit sunat menyebabkan otak bayi lebih sensitif terhadap rasa sakit. Bahkan sunat juga dapat menyebabkan gangguan stres atau trauma juga depresi, kemarahan, dan masalah keintiman.