Fobia Bau Daging, Bagaimana Cara Warga Surabaya Lalui Idul Adha?

Warga Surabaya yang fobia bau daging selalu mual dan pusing saat menciumi daging.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 15 Jun 2023, 14:06 WIB
Aktivitas jual beli daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Jumat (5/8). Pemerintah mencabut ketentuan kewajiban importir daging untuk menyerap daging lokal sebanyak tiga persen dari total kuota impor yang diperoleh. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Surabaya - Untuk memperingati Idul Adha, kaum Muslim yang mampu di seluruh dunia bersama-sama menyembelih hewan kurban baik berupa sapi maupun kambing. Daging kurban yang diterima kemudian diolah warga untuk berbagai masakan dan dimakan bersama dengan suka cita.Namun, situasi terbalik dirasakan warga Surabaya Utara bernama Syaiful Arif yang akrab disapa Edo. Lelaki kelahiran 16 September 1986 justru ketakutan menghadapi perayaan hari raya kurban. Pasalnya, ia fobia dengan bau daging baik daging sapi maupun kambing."Pernah sekali makan daging sapi saat saya masih kecil. Belum sempat habis satu kunyahan, kepala saya jadi pusing dan perut saya jadi mual pingin muntah," tutur Edo saat berbincang dengan Liputan6.com di Surabaya, Senin, 12 September 2016. Edo menuturkan fobia yang diidapnya dimulai saat dalam kandungan. Ibunya pada saat mengandung dirinya selalu mual ketika mencium bau daging sapi. Selama sembilan bulan itu, ibunya juga tidak pernah sesekali makan daging sapi. "Kebetulan pada saat mengandung saya saja ibu saya tidak suka bau daging, jadinya saya seperti ini. Kalau kakak dan adik saya tidak punya masalah dengan daging dan mereka suka makan daging," kata Edo. Namun, Edo mengakui bahwa dirinya suka makan makanan yang berbahan dasar atau campuran daging sapi seperti bakso.

"Saya paling suka makan bakso, walaupun pentolannya dari daging sapi. Yang penting baksonya tidak sampai bau daging, pasti baksonya saya makan sampai habis," ujar Edo. Menyepi di Kamar Lalu bagaimana cara Edo melalui waktu saat perayaan Idul Adha? Ia memilih menyepi di kamar tidur supaya terhindar dari bau daging kurban. Pada saat Liputan6.com mencoba mengajak Edo berbincang santai di depan rumah, ia tetap menolak untuk beranjak pergi dari dalam kamar tidurnya. "Ngobrol di sini saja mas. Malas keluar kamar, nanti bau daging sapi," ujar Edo. Edo menuturkan pernah sekali keluar dari kamar tidurnya pada saat hari raya Idul Adha. Dia terpaksa keluar karena ada beberapa teman semasa sekolahnya dulu yang datang berkunjung ke rumah Edo. "Saya ngobrol sama teman-teman di luar rumah, tapi ya gitu, saya tidak pernah putus menghisap rokok. Kalau tidak gitu, bau daging mas. Kepala saya jadi pusing dan perut saya mual pingin muntah," kata Edo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya