Obat untuk Berhenti Merokok Gagal Dipasarkan

Obat untuk membantu berhenti merokok, Chantix, gagal mengesankan para ilmuwan di Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA).

oleh Fitri Syarifah diperbarui 14 Sep 2016, 10:00 WIB
Berhenti merokok

Liputan6.com, Jakarta Obat untuk membantu berhenti merokok, Chantix, gagal mengesankan para ilmuwan di Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA). Menurut sejumlah ahli, obat ini memiliki efek samping yang berbahaya walaupun peringatan obat telah dimasukkan dalam label.

"Dari hasil pengumpulan data dan interpretasi studi, secara signifikan obat ini meningkatkan kejadian serius (efek samping) neuropsikiatri," ujar staf FDA, seperti dilansir Foxnews, Selasa (13/9/2016).

Perusahaan yang menaungi Chantix, Pfizer, melaporkan pihak mereka pada Maret 2015 lalu telah mencoba memasukkan saran dalam "kotak hitam" yang berisi peringatan efek samping seperti bunuh diri, permusuhan, dan agitasi. Namun pada Mei, regulator Eropa membolehkan untuk menghapus peringatan tersebut dari kemasan.

"Dari studi berskala besar yang melibatkan 150.000 orang, obat yang dipasarkan di Eropa dengan nama Champix ini tidak meningkatkan efek samping neuropsikiatri," tulis FDA.

Direktur senior yang bertanggung jawab atas obat ini, Larry Samuels, mengatakan obat tersebut akan kehilangan hak paten eksklusivitas dalam empat tahun.

"Terlepas dari apakah larangan harus ditulis pada kemasan, kami merasa obat ini sangat penting. Dan informasi itu perlu tercermin dalam label," ujarnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya