Liputan6.com, Bojonegoro - Dewan Kepurbakalaan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengamankan ribuan fosil purba hasil temuan sendiri juga masyarakat baik dalam bentuk utuh maupun fragmen. Untuk pengamanan, fosil purba temuan itu disimpan di beberapa tempat berbeda.
"Fosil purba yang dikumpulkan tim Dewan Kepurbakalan jumlahnya ribuan, sebagian ada yang masih utuh," kata Ketua Dewan Kepurbakalaan Bojonegoro Ali Syafa'at di Bojonegoro, dikutip dari Antara, Selasa (13/9/2016).
Fosil temuan itu menunjukkan bahwa Bojonegoro dulu tidak hanya daratan tapi juga lautan. Fosil binatang darat yang dikumpulkan, antara lain Stegodon (gajah purba) berupa gading dan kepala, banteng dan kuda nil purba.
Sedangkan, sejumlah fosil binatang laut yang berhasil dikumpulkan, antara lain lobster, yuyu laut, juga paus purba.
"Fosil kepala gajah yang tersimpan di Museum 13 di Desa Panjunan Kecamatan Kalitidu masih utuh. Kalau di tempat saya yang cukup bagus berupa gading gajah purba dengan panjang 60 sentimeter berdiameter 20 sentimeter," kata Ali.
Fosil purba yang disimpan di empat lokasi itu merupakan fosil yang dikumpulkan personel Dewan Kepurbakalaan sejak 20 tahun lalu.
Baca Juga
Advertisement
"Fosil yang kami kumpulkan ada yang berburu sendiri. Ada juga yang diperoleh dari masyarakat yang menemukan fosil. Kami memberikan imbalan jasa uang kepada masyarakat yang menemukan fosil," ujar Ali.
Dia mengatakan semua fosil di empat lokasi itu semuanya masuk dalam pendataan Museum Purbakala Sangiran, Sragen, Jawa Tengah dan Museum Trowulan Mojokerto, Jawa Timur.
"Semua fosil yang kami kumpulkan masuk data sehingga tidak mungkin bisa menjual seenaknya," kata Ali menegaskan.
Ia menambahkan di daerahnya ada warga yang memiliki kebiasaan mengumpulkan fosil binatang purba yang kemudian dijual kepada kolektor dari luar daerah.
"Kalau dijual ke kolektor bisa mahal. Seperti gading gajah purba yang sekarang saya simpan pernah akan ditukar kendaraan mobil roda empat," tuturnya.