Liputan6.com, Jakarta Kentut merupakan hal yang biasa dialami oleh semua orang di dunia, baik bayi, anak-anak, orangtua, pria, maupun wanita. Namun, dari mana asal kentut?
“Ini adalah fungsi alami tubuh yang terjadi ketika sistem pencernaan Anda memecah makanan melalui saluran pencernaan. Setelah melaluinya, limbah makanan tetap berada di dalam usus sampai Anda perlu untuk mengeluarkannya,” ujar asisten profesor kedokteran di Rush University Medical Center, Aziz Aadam, MD.
Advertisement
Bakteri usus melakukan fermentasi pada sisa nutrisi di dalam limbah makanan, seperti serat dan karbohidrat yang tidak diserap ke dalam tubuh. Hal inilah yang menciptakan gas belerang, menjadi aroma kentut dan membuat perut kembung.
Dilansir dari Womenshealthmag, Rabu (14/9/2016), ini adalah 10 fakta tentang perut kembung dan kentut menurut para ahli:
1. Kentut yang tidak berbau, berasal dari udara yang tertelan.
2. Makanan sehat yang tinggi sulfat, seperti brokoli, kubis, almond, dan brussel sprout, menghasilkan kentut yang bau. Selain itu, senyawa sulfur yang juga ditemukan dalam daging dan produk susu, juga dapat disalahkan.
3. Rata-rata, orang kentut lebih dari sepuluh kali sehari.
4. Lebih dari 24 jam, menurut penulis What Your Poo Is Telling You, Anish Sheth, MD, rata-rata orang dapat melepaskan hingga 2 liter gas.
5. Kentut yang berlebihan, bisa menunjukkan masalah usus seperti intoleransi terhadap susu atau gluten.
6. Pria lebih sering kentut daripada wanita. Ini mungkin karena mereka makan lebih cepat dibanding wanita, dan cenderung kurang malu saat mengeluarkan gas.
7. Menurut American College of Gastroenterology, mengisap permen atau mengunyah permen karet, dapat membuat perut mengandung gas.
8. Anda bisa menyalakan kentut Anda menjadi api dengan menggunakan korek api. “Ada kesalahpahaman bahwa metana yang menyebabkan (kentut) mudah terbakar. Namun ini tidak ditemukan di dalam perut kembung kebanyakan orang. Sebaliknya, hidrogen yang dihasilkan ketika mereka kentut dan paparan api di dekatnya yang bisa mencapai trik tersebut,” ujar Sheth.
9. BAB yang ukurannya lebih besar, menyebabkan kentut yang lebih pelan. Selain itu, orang yang memiliki bukaan lubang anus yang lebih besar, cenderung mengeluarkan kentut secara diam-diam.
10. Kekuatan otot sphincter (otot dasar panggul) Anda, menentukan seberapa baik Anda dalam menahan kentut.