Liputan6.com, Jakarta - Polisi memeriksa sutradara film Azrax yang dibintangi Gatot Brajamusti atau Aa Gatot, Dedi Setiadi. Polisi akan mengorek keterangan terkait temuan tiga pistol di kediaman Aa Gatot.
Namun, dari mulut sang sutradara meluncur kalimat mengejutkan terkait film laga tersebut.
Advertisement
"Itu film busuk! Saya merasa gagal sebagai sutradara," ujar Dedi di Mapolda Metro Jaya, Rabu (14/9/2016).
Banyak faktor penyebab film tersebut gagal. Salah satunya adalah disiplin para aktor.
"Aktornya janji datang jam 8, tapi jam 3 sore baru datang," Dedi menjelaskan.
Terkait pemeriksaan oleh pihak kepolisian, Dedi mengatakan bahwa penyidik belum mengarah pada materi pemeriksaan, mengenai temuan pistol dan ratusan butir peluru.
"Ini masih lanjut pemeriksaan, tadi cuma tanya identitas, kayak alamat, nama ortu, film apa yang udah digarap, ini masih lanjut. Saya cuma izin sholat doang, nanti lanjut lagi," tutur Dedi.
Terkait pernyataan Gatot yang menyebutkan 3 pucuk pistol dan ratusan amunisi di kediamannya adalah kepentingan syuting, Dedi mengatakan dirinya tidak tahu menahu hal itu.
"Itu urusannya Art director, bukannya job desk saya. Kalau adegan tembak-menembak dan senjata memang ada, tapi saya gak tahu apakah senjatanya asli atau palsu," kata Dedi.
Namun, Dedi punya pengalaman pahit saat menggarap salah satu adegan tembak-tembakan di Bandung. Meski saat itu pistol yang digunakan adalah pistol replika.
"Kita pernah syuting di Bandung, saat itu adegan penjahat lari sambil megang pistol, padahal itu cuma pistol-pistolan, tapi karena warga yang ngelihat kaget, dilaporkan ke polisi, sampai di BAP itu aktor dan saya," kisah Dedi.
Setelah kejadian itu, Dedi selalu menekankan soal senjata api. Ia mengaku tak mau ambil risiko syuting dengan senjata api bila tidak didampingi kepolisian