Eks Sopir Trans Batavia Demo Kantor Ahok

Ahok tidak mau ambil pusing dengan nasib eks sopir Trans Batavia yang mengaku belum digaji.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 14 Sep 2016, 14:25 WIB
Ratusan sopir Trans Batavia geruduk Balai Kota Jakarta (Liputan6.com/Delvira)

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan eks sopir PT Trans Batavia menggeruduk Balai Kota Jakarta. Mereka menuntut upah yang belum dibayar oleh operator otobus tersebut.

Koordinator aksi, Andrian Tampubolon, mengatakan PT Trans Batavia masih belum membayarkan upah para sopir dari bulan Maret sebesar 75 persen.

"Upah bulan Januari dan Februari juga sebenarnya kurang. Karena hanya dibayar Rp 2,7 sesuai UMP tahun 2015. Padahal UMP 2016 sudah Rp 3,1 Juta," kata Andrian kepada wartawan, Rabu (14/9/2016).

Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku tak mau ambil pusing soal unjuk rasa karyawan PT Trans Batavia yang merupakan bekas salah satu operator rekanan PT Transjakarta itu.

"Beberapa pegawai sopir sudah kita masuk ke Transjakarta. Kalau mereka mau minta pesangon macam-macam, ya mesti ngurus dong ke PT Trans Batavia itu," kata Ahok di Balai Kota Jakarta.

Menurut Ahok, kontrak PT Trans Batavia sudah diputus per Februari 2016. Setelah pemutusan kontrak itu, pegawai PT Trans Batavia pun berpencar. Sebagian ada yang direkrut lagi oleh PT Transjakarta.

Ahok mengatakan PT Trans Batavia sudah dibayar sesuai rupiah per kilometer. Sehingga, bila ada permasalahan dalam tubuh PT Trans Batavia, maka itu urusan perusahaan tersebut.

"Kan perusahaan swasta, kalau dia ada perselisihan segala macem, tinggal lapor ke Dinas Ketenagakerjaan. Yang penting kami Transjakarta menampung mereka," ucap Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya