Liputan6.com, Purwakarta - Abah Bandi Supriatna (83), seorang veteran perang yang pernah menjadi relawan Trikora dalam operasi militer pembebasan Irian Barat pada 1950, adalah satu dari sekian banyak veteran yang tidak mendapat pensiun.
Untuk dapat bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan keluarga, kakek asal Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat itu banting tulang menjadi penjual perabotan keluarga. Ia berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya untuk mendapatkan uang.
Kondisi Abah Bandi, kemudian diketahui oleh Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Ia kemudian mencarikan solusi serta mengantarnya untuk mengurusi hak pria mantan pejuang trikora itu ke Badan Pembinaan Veteran Komando Distrik Militer 0619 Purwakarta.
"Ayo Bah, saya antar ke Badan Veteran, abah harus mendapatkan hak abah karena sudah berjuang demi bangsa Indonesia," kata Dedi, Rabu (14/9/2016).
Tiba di Markas Kodim 0619 di Jalan KK Singawinata Purwakarta, kedatangan Abah Bandi dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sempat membuat kaget para petugas jaga yang sedang melakukan kegiatan piket harian. Setelah melaporkan maksud dan tujuan kedatangan, mereka berdua diterima Kepala Badan Pembinaan Veteran Purwakarta Mayor Czi Dedi Sudrajat.
Baca Juga
Advertisement
"Beliau ini termasuk veteran relawan Trikora yang bertugas di Batalyon untuk pembebasan Irian Barat. Kita cek surat perintah operasi dan surat pengembalian operasi, kemudian surat keterangan pensiun. Setelah itu kami proses," kata Dedi.
Mengetahui haknya akan segera ia terima, Abah Bandi tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Ia kembali mengenang perjuangan yang diikutinya saat mempertahankan Irian Barat dari ancaman pasukan Belanda dan sekutunya.
"Abah dulu bertugas di Banpur (Bagian Dapur). Abah menyiapkan segala kebutuhan persenjataan tentara yang bertugas di garis depan. Selesai di Irian Barat, Abah sempat ditugaskan di Yogyakarta sebelum pulang ke Purwakarta," tutur Abah Bandi.
Selain pensiun, Abah Bandi juga memperoleh tambahan modal usaha untuk berdagang. Bantuan modal yang diserahkan Dedi itu merupakan buah keikhlasan perjuangan Abah Bandi.
"Spirit yang beliau miliki juga luar biasa, tidak mengeluh tapi terus berusaha meski dengan berjualan seadanya, semoga dengan modal ini keuntungan berdagang Abah bisa lebih besar," ucap Dedi.
Jumlah veteran perang di Purwakarta mencapai 297 orang, terdiri dari veteran relawan maupun veteran pejuang kemerdekaan. Mereka setiap bulannya mendapat hak pensiun dari negara rata-rata Rp 2,2 juta.