Prediksi Juventus Vs Sevilla: Tuan Rumah Pilih Main Sabar

Menurut Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, organisasi pertahanan Sevilla sangat baik.

oleh Raden Arya Prasetya diperbarui 14 Sep 2016, 17:30 WIB
Juventus vs Sevilla (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Turin - Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, meminta kepada para pemainnya untuk tampil dengan rendah hati ketika menjamu Sevilla dalam laga perdana fase Grup H Liga Champions 2016/17, Kamis (15/9/2016) dinihari WIB. Dalam laga yang berlangsung di Juventus Stadium itu tuan rumah diunggulkan.

Menurut Allegri, timnya wajib meraih tiga poin demi target juara musim ini, terlebih mereka bermain di kandang sendiri. Hanya, mantan pelatih AC Milan itu menilai menjadi unggulan bukan jaminan bagi timnya untuk meraih kemenangan.

Sevilla merupakan juara Liga Europa tiga kali beruntun dalam tiga musim terakhir. Jadi, torehan itu akan menjadi faktor yang bisa menyulitkan perjuangan Juventus di pertandingan nanti.

"Sevilla memiliki organisasi pertahanan yang sangat baik musim lalu, tapi saat ini lebih dominan dalam menyerang, mencetak banyak gol, dan mengubah pendekatan mereka. Itu berarti kami harus bermain sabar, seimbang, dan ingat satu-satunya tujuan adalah tiga poin," ujar Allegri.

Si Nyonya Tua bisa menurunkan kekuatan terbaiknya dalam pertandingan nanti. Hanya Claudio Marchisio dan Stefano Sturaro yang tidak dimasukkan ke dalam line-up karena cedera. Sementara Stephan Lichtsteiner juga akan absen, karena tidak disertakan ke dalam skuat Liga Champions.

Foto dok. Liputan6.com


Dalam sejarah pertemuan, Juve pernah mengalahkan Sevilla 2-0 di Turin pada Liga Champions musim lalu. Namun, dalam pertemuan dengan klub asal Spanyol, Juve hanya menang 17 laga dengan kalah 20 kali dari 49 pertandingan.

"Ini adalah turnamen terpisah yang akan kami coba sampai akhir, tetapi peluang kami tidak lebih baik dari tahun lalu atau tahun sebelumnya. Tujuan utama kami harus meraih scudetto keenam berturut-turut, sepertinya itu yang akan menjadi sejarah," Allegri menuturkan.

Tim putih hitam ini belum lagi memenangi Liga Champions setelah 21 tahun. Kali terakhir Juve mengangkat trofi turnamen paling bergengsi antarklub Eropa ini pada musim 1995/96. Impian itu ternyata bukan saja milik Juve, tetapi kiper sekaligus kapten tim, Gianluigi Buffon yang belum pernah mengangkat piala Liga Champions sepanjang kariernya.

"Saya ingin menggarisbawahi, bahwa mimpi itu bukan milik saya, itu adalah (mimpi) Juve dan semua pemain, klub dan fans Juve di seluruh dunia. Jika pada akhirnya nanti, Juve belum memenangi trofi ini sejak saya memulai karier, setidaknya kami berdua telah mengejarnya sepanjang waktu dan ingin meraih mimpi itu bersama-sama," Buffon menimpali.

Foto dok. Liputan6.com


Sementara, pelatih Sevilla, Jorge Sampaoli mengatakan, Juve berada pada level yang sama dengan klub-klub besar lainnya. Sampaoli pun merasa beruntung, bahwa sepak bola dimainkan oleh tim, bukan per individu. Itu karena, pelatih asal Argentina menilai timnya akan kalah secara individu dari Juve.

Sampaoli pun menuturkan, timnya tidak akan mengubah gaya permainan mereka yang cenderung menyerang. Ia akan tetap menggunakan konsep itu di Turin nanti. Hanya, ada beberapa perubahan dalam struktur taktis.

"Kami harus bermain dengan semangat untuk seragam yang dipakai, sembari menyadari berapa banyaknya orang di belakang kami yang lapar dengan hasil pertandingan nanti. Ini pertandingan yang menantang, dan Juve merasa mereka bisa memenangi trofi, jadi kami harus berjuang dengan segala yang dimiliki," ucap Sampaoli.

Perkiraan susunan pemain:

Foto dok. Liputan6.com

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya