Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan orang tua sering tidak membaca panduan dalam memberikan obat ke anak. Sebuah studi bahkan melaporkan, empat dari lima orang tua salah dalam memberikan obat pada anak ketika menggunakan cangkir dosis atau tabung suntik oral.
"Kesalahan-kesalahan ini cukup fatal dan menimbulkan kekhawatiran," kata pemimpin peneliti Dr. Shonna Yin, seorang profesor pediatri di NYU School of Medicine di New York City, seperti dimuat laman WebMD, Jumat (15/9/2016).
Advertisement
Menurut Yin, lebih dari 20 persen orangtua membuat setidaknya satu kesalahan dosis yang lebih dari dua kali dosis yang tercantum pada label. Kesalahan ini bisa mengakibatkan anak sering overdosis dan menerima konsekuensi kesehatan yang serius.
Kepala pediatri umum di Medical Center Cohen Children di New Hyde Park, N.Y, Dr. Minu George, mengatakan, overdosis pada anak bisa menyebabkan kematian.
"Lebih dari dua-pertiga dari kesalahan dosis yang dilakukan selama studi ini. Tapi ada kemungkinan juga obat yang diberikan terlalu sedikit sehingga tidak mengobati penyakit mereka, terutama saat pemberian antibiotik," kata Dr. Blair Hammond, asisten profesor pediatri dengan Mount Sinai School of Medicine di New York City.
Studi ini yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics ini melibatkan 2.110 orangtua dari anak-anak usia 8 tahun atau lebih muda untuk mengukur sembilan dosis obat cair secara acak.
Dalam studi ini, peneliti juga melihat kesalahan orangtua dalam memberikan obat menggunakan sendok teh dan sendok makan.
"Untuk mengukur dosis yang paling akurat, orangtua harus menuangkan obat cair ke dalam cangkir dosis, dan kemudian menariknya ke dalam tabung suntik oral," kata Hammond.
Orangtua juga diharapkan dapat menghindari masalah ini dengan meminta dokter mereka menggunakan berat badan anak untuk menghitung dosis obat yang tepat seperti Tylenol, Motrin dan Benadryl.