Liputan6.com, Milan - Dalam dua musim terakhir, Carlos Bacca merupakan mesin gol AC Milan. Dia sudah mencetak 21 gol dari 40 pertandingan di Serie A sejak didatangkan dari klub asal Spanyol, Sevilla.
Pada bursa transfer musim panas lalu, striker Timnas Kolombia itu hampir saja meninggalkan San Siro. Bacca dilirik juara Liga Prancis musim lalu, Paris Saint-Germain (PSG).
Baca Juga
Advertisement
Pelatih PSG, Unai Emery yang langsung memintanya bergabung. Bacca dan Emery sudah lama saling kenal saat keduanya masih di Sevilla. "Dia merupakan pelatih yang paling penting selama karier saya. Bermain bersama dia membuat saya merasa nyaman," ucap Bacca, dikutip dari Sports Mole.
"PSG sudah melakukan hal bagus ketika menunjuknya sebagai pelatih. Mereka juga sudah mengontak saya. Ya, ada kontak dengan agen saya," katanya menambahkan.
Sayangnya, transfer Bacca ke PSG tak bisa terealisasikan pada musim panas lalu. Sebab, klub yang dimiliki oleh Qatar Sports Investments sudah kehabisan slot untuk pemain non-Uni Eropa.
"Ya, transfer itu hancur karena mereka tidak memiliki slot untuk pemain non-Uni Eropa. Tapi, saya hanya terfokus pada AC Milan saja untuk saat ini," ujar striker berusia 30 tahun tersebut.