Liputan6.com, Bandung - Makin banyak perempuan di industri startup, makin baik bagi kemajuan industri digital Indonesia secara keseluruhan.
"Rumusnya itu, dari sekian banyak lulusan teknik informatika, hanya 20 persen yang bekerja di bidang tersebut. Jadi, kalau perempuan banyak terlibat di startup, akan muncul role model di tengah berbagai keterbatasan," kata Chief Content Officer Zetta Media Aulia Halimatussadiah, kepada Tekno Liputan6.com di sebuah forum digital, baru-baru ini.
Perempuan yang akrab disapa Ollie ini merintis banyak startup berbasis hobinya menulis. Dimulai dari NulisBuku, Storial, Kutukutubuku, hingga Zetta Media yang membawahi 10 portal serta sudah memperoleh seed funding dari sebuah perusahaan modal ventura (venture capital firm).
Menurut Ollie, perempuan memiliki potensi sama besarnya dengan pria yang sudah terbukti meraih banyak kesuksesan di dunia startup. Apalagi, kata dia, VC firm tak pernah melihat gender.
Baca Juga
Advertisement
"Mereka (VC firm, red.) semuanya sangat objektif, tidak lihat jenis kelamin. Setidaknya itu pengalaman saya selama ini. Jadi, saya sangat senang kalau lebih banyak perempuan terlibat. Maka itu saya pun dirikan komunitas Girl in Tech Indonesia," tutur Ollie.
Menurut dia, perempuan juga punya keunggulan yakni sifat balance leader, yang mana sifat logis pria dan ngemong khas perempuan bisa disatukan dengan baik. Ini membuat iklim startup akan lebih bagus.
Ollie memaparkan, hal penting bagi perempuan adalah kemampuan mengubah pola pikir terutama mau meninggalkan zona nyaman. Misalnya, jika sudah mencapai berbagai hal dari hobi menulis, harus berpikir bisnis apa yang bisa digulirkan dari menulis.
Kemudian, riset awal pun harus dilakukan untuk menentukan target usaha dan siapa saja kompetitor yang sudah ada supaya bisa lebih terarah saat menentukan strategi usaha.
"Dan, cobalah merangkum semua kebutuhan usaha kamu dalam satu peta besar, ke dalam one page business plan agar startup bisa berjalan baik," pungkas Ollie.
(Msu/Why)