Liputan6.com, Jakarta Pria dan wanita memiliki cara pandang berbeda tentang segala hal, termasuk cara menyikapi perpisahan.
Jika Anda adalah wanita, mungkin Anda selalu berpikir bahwa mudah bagi seorang pria untuk menyikapi perpisahan. Mereka pergi bersenang-senang dengan teman-temannya, minum bir, atau liburan ke suatu tempat.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari Thefrisky.com, Kamis (15/9/2016), sebenarnya seorang pria yang baru saja mengalami perpisahan memikirkan semua hal, termasuk wanita yang menjadi mantan kekasihnya.
Namun, untuk menghindari sikap romantisme dalam perpisahan, kaum pria biasanya juga berusaha untuk memikirkan wanita lain, bagaimana melihat mereka telanjang, atau mengajak mereka bersenang-senang.
Sedangkan wanita membutuhkan waktu lebih lama untuk menangisi keadaan dan mengingat-ingat masa lalu yang indah.
Hal yang harus Anda ingat adalah bahwa sebagai manusia, kaum pria dan wanita memiliki dasar emosi yang sama, kaum pria juga mengalami patah hati, kekecewaan, dan kemarahan.
Tidak ada perpisahan yang menyenangkan atau adil. Semua perpisahan pasti menyisakan sedikit perasaan benci terhadap satu sama lain.
Apakah ia masih memikirkan Anda?
Pertanyaan lain yang sering singgah di pikiran Anda mungkin adalah apakah mereka sering membicarakan perasaannya, membicarakan wanita yang menjadi mantan kekasihnya?
Jawabannya adalah tidak. Mengapa?
Karena kaum pria tidak ingin memikirkannya untuk membuat diri mereka sendiri merasa lebih baik.
Sebagai seorang wanita, mungkin Anda berharap bahwa mereka akan memikirkan, menyesali semua hal yang telah terjadi, dan sangat merindukan Anda.
Di awal perpisahan, sangat berbahaya bagi seorang pria dan wanita untuk berkomunikasi. Untuk beberapa alasan, tidak penting untuk saling mengetahui apa yang satu sama lain pikirkan.
Berkomunikasi setelah perpisahan yang menyebabkan patah hati seperti berjalan dengan kaki patah yang belum sembuh dengan sempurna.
Di sini seharusnya ada sebuah periode panjang untuk tidak berkomunikasi di antara dua orang yang baru saja berpisah.
Kebanyakan wanita membicarakan perpisahan mereka sepanjang waktu kepada seluruh dunia. Membicarakan ketakutan, kecemasan, dan perasaan tidak aman yang mereka alami kepada semua orang dapat menjadi bumerang.
Jika seorang pria diminta memilih antara tidak berkomunikasi sama sekali atau terlalu banyak bicara, ia pasti akan memilih tidak berkomunikasi sama sekali.
Mengekspresikan emosi adalah hal yang sehat untuk dilakukan, tidak ada yang Anda pendam atau menjadi prasangka buruk. Namun, diam untuk membendung drama jauh lebih baik.
Terlepas dari berbagai hal di atas, seorang pria tidak akan dapat menghapus Anda dari pikirannya, karena masa lalu tidak akan pernah mati atau berakhir.
Intinya, seorang pria akan memikirkan mantan kekasihnya ketika memang ada yang perlu dipikirkan. Anda tentu ingat bahwa kaum pria adalah makhluk yang logis.
Advertisement