Bayi Kembar Empat LOVE Surabaya Alami Gangguan Jantung

Dua dari empat bayi kembar berinisial LOVE itu mendapat perawatan intensif karena kondisi gangguan jantungnya lebih berat.

oleh Dhimas Prasaja diperbarui 15 Sep 2016, 14:32 WIB
Dua dari empat bayi kembar berinisial LOVE itu mendapat perawatan intensif karena kondisi gangguan jantungnya lebih berat. (Liputan6.com/Dhimas Prasaja)

Liputan6.com, Surabaya - Dokter spesialis anak Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya Agus Harianto SpA mengatakan, bayi kembar empat yang dilahirkan secara caesar kini dirawat secara intensif. Perawatan diperlukan karena keempat bayi yang berinisial LOVE itu mengalami gangguan jantung.

RS Dr Soetomo telah membentuk tim yang terdiri dari empat dokter, yakni Profesor Tedy Ontoseno, Dr Mahrus, Dr Alif, dan Dr Taufik untuk melakukan echo cardiografi pada bayi yang dilahirkan pada usia kehamilan 34 minggu itu. Pemeriksaan itu merupakan pemeriksaan USG khusus untuk memeriksa kondisi jantung, terutama bagian katup dan otot jantung.

"Untuk bayi nomor satu sendiri didapatkan Patent Ductus Arteiousus (PDA) yang sedang. Artinya, hubungan antara aorta dan arteri pembuluh harusnya menutup, tetapi belum menutup itu wajar terjadi pada bayi-bayi yang lahir prematur," tutur Agus kepada Liputan6.com di Ruang NICU lantai II IGD RSUD Dr Soetomo, Rabu, 14 September 2016.

Selain itu, tim dokter juga memberikan antiprostaglandin berupa parasetamol yang dimasukkan ke dalam cairan infus. "Dengan harapan, pada waktu hari keempat kita ulangi echo cardiografi, dia bisa menutup," tutur Agus.

Kondisi gangguan jantung yang sama juga diidap oleh bayi kedua yang berat lahirnya 2.100 gram. Akan tetapi, lubang yang terbuka lebih besar.

"Sehingga, bayi nomor dua ini juga kita berikan paracetamol injeksi. Harapan kami juga dengan memberikan paracetamol antiprostaglandin ini bisa menutup ductus arteiousus yang terbuka," ucap Agus Harianto.

Sementara, bayi ketiga dan keempat memiliki kebocoran katup yang lebih ringan. Bayi ketiga, kata Agus, mengalami kelainan jantung Atrial Septal Defect (ASD) yang kecil. Artinya, di dalam serambi jantung bayi itu ada kebocoran yang bisa terjadi pada bayi lain.

"Tetapi kebocoran ini dengan bertambahnya umur atrial septal defect (ASD) yang kecil ini bisa menutup sendiri. 90 persen bisa menutup sendiri," ujar Agus.

"Untuk bayi yang ke mpat ini, dia hanya ada kelainan sedikit yang fisiologis pada bayi yang biasanya bersifat ringan," kata dia.

Dengan hasil tersebut, ia menyimpulkan kondisi keempat bayi kembar dari pasangan dari Mirna dan Suyuti, warga Ngagel Mulyo 6/35, Surabaya, Jawa Timur, dalam keadaan terkendali.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya