Warga Solo Perang Batu dengan Bonek

Superter Persebaya Surabaya, bonek alias bondo nekat, kembali berulah. Kali ini, para bonek terlibat perang batu dengan warga perumahan di sekitar Stasiun Jebres, Solo, Jateng.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Jan 2010, 15:26 WIB
Liputan6.com, Solo: Suporter Persebaya Surabaya yang dikenal dengan sebutan bonek alias bondo nekat kembali berulah. Kali ini, ribuan bonek terlibat perang bantu dengan warga perumahan di sekitar Stasiun Jebres, Solo, Jawa Tengah, Jumat (22/1) siang.

Perang batu dipicu ulang para bonek yang melempari rumah warga dengan batu hingga kaca-kaca pecah. Aksi itu kemudian dibalas warga dengan melempari Kereta Api Ekonomi Kahuripan yang ditumpangi para bonek. Bahkan, sejumlah warga yang masih kesal langsung mengejar kereta itu. Perang batu kembali terjadi. Beruntung, polisi yang  telah berjaga-jaga sebelum kedatangan para bonek segera mengantisipai. Akibat kejadian ini beberapa kaca kereta serta satu pos jaga stasiun pecah.

Warga sekitar stasiun mengatakan, ulah bonek ini bukan kali pertama kali. Menurut mereka, rumah warga telah beberapa kali menjadi langganan kebrutalan para bonek. Bahkan, warga memasang karpet atau tikar di depan kaca rumah mereka untuk mengantisipasi pecahnya kaca rumah jika bonek kembali berulang. Warga berharap aparat bisa mencegah lebih awal aksi brutal bonek di masa-masa mendatang.

Dalam peristiwa ini, seorang bonek, Abdul Muchid, terjatuh dari atas kereta. Warga Simokerto, Surabaya, itu menderita luka lecet di sekujur tubuhnya dan bagian kepalanya mengalami pendarahan. Tak hanya Abdul Muchid, dua suporter Persebaya lainnya juga terjatuh di daerah Jogobondo, Kecamatan Mojolaban. Kedua bonek itu kini dirawat di Rumah Sakit Jatihusada, Palur, Karanganyar.

Tujuan ribuan bonek ini adalah Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka ingin mendukung Persebaya saat melawan Persib Bandung di Stadion Jalak Harupat dalam lanjutan Liga Super Indonesia yang berlangsung Sabtu (23/1) besok.(BOG)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya