Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) membeli listrik dari dua Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Dengan pembelian ini, PLN mampu menghemat Rp 5,84 miliar per tahun. Selain itu, pembelian listrik dari PLTS tersebut merupakan bagian dari komitmen PLN dalam pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).
Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara Machnizon Masri mengatakan, PLN telah melakukan dua perjanjian pembelian energi listrik berbasis mata hari dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Perjanjian pertama dilakukan antara PLN dengan PT Global Karya Mandiri untuk pembangunan PLTS 1 Megawatt peak (MWp) Atambua. Kedua, perjanjian dengan PT Indo Solusi Utama untuk pembangunan pembangkit listrik swasta (IPP) PLTS 2 x 1 MWp Ende-Ropa-Maumere.
Baca Juga
Advertisement
"Kerja sama jual beli listrik ini mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No. 17 Tahun 2013 yang memberikan penugasan kepada PLN untuk membeli listrik dari PLTS tersebut," kata Machnizon, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis (15/9/2016).
Proyek PLTS Atambua berlokasi di Kelurahan Umanen, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu. Sementara PLTS Ende-Ropa-Maumere berlokasi di dua tempat yaitu Desa Popanda, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende dan Desa Wairbleler, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka.
Pekerjaan pembangunan PLTS Atambua dan PLTS Ende - Ropa - Maumere hingga mampu beroperasi secara komersial (Commercial Operating Date/COD) ditargetkan maksimal 18 bulan sejak penandatanganan perjanjian pembelian energi listrik.
PLTS Atambua dan PLTS Ende-Ropa-Maumere saat beroperasi optimal mampu menghasilkan energi listrik sebesar 4.152.500 kWh per tahun atau sebanding dengan 1.162.700 liter solar per tahun. Dengan harga solar Rp 5.019 maka dapat menghemat sebesar Rp 5,84 miliar per tahun. Listrik yang dihasilkan PLTS Atambua dan PLTS Ende –Ropa-Maumere akan disalurkan melalui jaringan distribusi 20 kilo Volt (kV).
Machnizon melanjutkan, dengan perkembangan beban listrik di Indonesia khususnya di NTT sangat cepat dan pertumbuhan investasi di NTT juga cukup tinggi. Untuk itu diharapkan dua PLTS tersebut segera selesai dan bisa segera dimanfaatkan untuk menambah pasokan sistem kelistrikan di NTT.
Penambahan pasokan listrik tentu bisa menjadi katalisator pembangunan ekonomi di NTT, selain itu pemanfaatan tenaga surya juga merupakan bukti komitmen PLN dan para pemangku kepentingan dalam rangka pengurangan emisi dan peningkatan energi baru terbarukan.
“Untuk itu kami sangat berharap komitmen PT Global Karya Mandiri dan PT Indo Solusi Utama untuk langkah-langkah ke depan dan kemajuan proyek ini dapat terlaksana sesuai rencana dan ada hasil," tutup Machnizon. (Pew/Gdn)