Liputan6.com, Jakarta - Walaupun di kancah musik Asia nama Indonesia diperhitungkan, tetapi untuk di mata dunia, musikus-musikus Indonesia perlu melakukan usaha dan jerih payah yang ekstra. Kadang untuk menembus pasar Asia saja cukup sulit, apalagi pasar Amerika Serikat dan Eropa yang terkenal sebagai sarangnya raksasa industri musik.
Baca Juga
Advertisement
Namun beruntung kita punya penyanyi wanita hebat bernama Anggun. Dengan segudang prestasi yang ia raih, Anggun bisa mengenalkan nama Indonesia ke kancah musik dunia.
Masih banyak nama-nama dari Indonesia yang bisa dibilang sukses mengharumkan nama bangsa ke panggung internasional. Berikut ini Liputan6.com coba merangkum empat nama dari sekian banyak yang mendapat pengakuan dari industri musik dunia, dari band yang pernah diidolakan The Beatles hingga musikus asli Bali yang meraih penghargaan sekelas Grammy.
The Tielman Brothers
Bisa dibilang mereka adalah band rock n roll generasi pertama yang dimiliki Indonesia dan berjasa mempopulerkan rock 'n roll di Belanda. Berdiri pada 1945, The Tielman Brothers berasal dari Nusa Tenggara Timur, sebelum akhirnya hijrah ke Belanda pada 1957. Beranggotakan empat bersaudara: Andy (vokal & gitar), Reggy (vokal & gitar), Ponthon (contrabass, gitar & vokal) dan Loulou Tielman (drum & vokal).
The Tielman Brothers terkenal dengan gaya panggungnya yang akrobatik bak sirkus dan turut mempopulerkan istilah Indorock di Eropa. Bahkan band sekelas The Beatles mengaku menggemari mereka.
Pada tahun 2005, Ratu Beatrix dari Belanda menganugerahi sang vokalis Andy Tielman dengan bintang jasa Order of Orange Nassau karena kontribusinya bagi musik populer di Belanda.
Advertisement
Burgerkill
Punggawa metal asal Ujung Berung, Bandung ini telah mendapat pengakuan dari kancal metal internasional. Beranggotakan Vicky (vokal), Ebenz (gitar), Agung (gitar) dan Ramdan (bass), mereka telah merilis empat album sepanjang kariernya dari tahun 1995.
Pada tahun 2009, Burgerkill pernah menjalani tur di benua Australia dan bermain di dua festival musik berskala raksasa di sana: Soundwave dan Big Day Out (2010). Lalu di tahun 2013, Burgerkill menyabet penghargaan Golden Gods Awards dari majalah musik rock ternama Inggris, Metal Hammer, untuk kategori 'Metal As F**k', menyingkirkan nama-nama besar seperti Jason Newsted, Pussy Riot dan Nergal.
Tahun lalu, mereka juga sempat bermain di dua festival metal terbesar dunia, Wacken Open Air 2015 (Jerman) dan Bloodstock Open Air 2015 (Inggris).
Mocca
Dengan musiknya yang manis, Mocca mendapat tanggapan yang begitu besar dari para fansnya di luar Indonesia. Alhasil album-album band asal Bandung ini juga dirilis di negara-negara Asia seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Jepang, Taiwan, Hongkong dan Filipina.
Band yang beranggotakan Arina Ephipania Simangunsong (vokal & flute), Riko Prayitno (gitar), Achmad Pratama (bass) dan Indra Massad (drum) itu bahkan sangat dikenal oleh publik Korea Selatan. Lagu-lagu mereka sering wara-wiri di acara-acara televisi di negara ginseng tersebut.
Dikutip dari Good News From Indonesia, lagu-lagu tersebut di antaranya ada “Happy” yang menjadi soundtrack Flower Boy Ramyun Shop, lalu "Do What You Wanna Do" juga dipilih jadi soundtrack drama berjudul Bandhobi, hingga lagu berjudul “The Best Thing” dipercaya menjadi jingle iklan produk yang dibintangi aktor Lee Sun Gyun.
Advertisement
Joey Alexander
Kerap disebut-sebut sebagai anak ajaib, Joey Alexander memiliki prestasi kelas dunia, padahal usianya baru menginjak 13 tahun.
Pianis jazz ini lahir di Bali dan kini menetap di New York City agar bisa menekuni kariernya dengan lebih serius. Joey pernah bermain bersama legenda jazz Herbie Hancock dan tampil di hadapan presiden Amerika Serikat Barack Obama di Gedung Putih.
Prestasinya yang paling dikenal masyarakat adalah kesuksesannya masuk ke nominasi penghargaan musik bergengsi Grammy. Dalam acara tersebut, Joey menyabet dua nominasi sekaligus: Best Jazz Instrumental Album dan Best Improvised Jazz Solo, tetapi sayang nasibnya kurang beruntung karena gagal memenangkannya. Ia juga sempat tampil di acara pra-pembukaan Grammy sebelum acara utama dimulai.