Liputan6.com, Jakarta Bank Dunia (World Bank) memberikan perhatian pada sektor energi panas bumi di Indonesia. Dengan memberikan dana hibah sebagai modal pencarian uap panas bumi, yang menjadi sumber energi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yunus Saefulhak mengatakan, dana hibah tersebut diberikan lewat PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebagai biaya melakukan survei pengeboran geologi, geofisika dan geo kimia (3G).
Baca Juga
Advertisement
"Bank dunia sekarang sudah investasi lewat SMI, yang dikelola Kementerian Keuangan untuk melakukan 3 G," kata Yunus di Jakarta, Jumat (16/9/2016).
Dia mengungkapkan, jika pengeboran yang didanai Word Bank tersebut berhasil menemukan cadangan uap panas bumi, maka wilayah tersebut akan ditetapkan sebagai lokasi pencarian.
Nantinya sumber cadangan panas bumi ini akan dilelangkan. Selanjutnya pemenang lelang tersebut yang kemudian harus membayar biaya pengganti pengeboran wilayah tersebut. Biaya pengganti ini yang akan kembali digunakan untuk pencarian uap panas bumi di wilayah lain.
"Dia ngebor saja, melakukan kegiatan pengeboran skenarionya. Setelah itu hasilnya jadi cadangan nanti ditender, pemenang tender nanti menggantikan dana ini supaya permintaan World Bank bergulir," jelas Yunus.
Dia menuturkan, saat ini Word Bank telah menggelontorkan sumbangannya sebesar US$ 4,5 juta untuk melakukan pencarian sumber energi panas bumi di Waisano Flores, Nusa Tenggara Timur.
"Di daerah Waisano Flores setelah kegiatan 3G tadi akan menambah pembangunan infrastruktur untuk angkut alat bor," tutup Yunus.(Pew/Nrm)