Bursa Asia Naik Mengekor Wall Street

Bursa Asia menguat pada pembukaan perdagangan Jumat (16/9/2016)

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 16 Sep 2016, 08:40 WIB
Aktifitas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Bursa Asia menguat pada pembukaan perdagangan Jumat (16/9/2016) setelah data ekonomi AS melemahkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada pekan depan.

MSCI Indeks Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,15 peersen. Indeks Nikkei Jepang juga menguat 0,3 persen, sementara Australia 0,9 persen naik.

Pasar Korea Selatan, China dan Taiwan tutup karena hari libur.

Penjualan ritel dan manufaktur pada Agustus turun lebih dari yang dibayangkan.

"Siapapun yang berencana menaikan suku bunga pada September dari Federal Reserve pasti tengah merasa gerah setelah rilis tanda-tanda kerapuhan ekonomi," ujar Chris Weston, Kepala Strategis Pasar di IG di Melbourne dilansir dari reuters, Jumat (16/9/2016).

Sebelumnya, indeks saham global Wall Street pun bergerak senada karena latar belakang yang sama. Wall Street reli 1 persen pada penutupan perdagangan kemarin. Data menunjukkan penjualan ritel dan aktivitas industri turun lebih dari yang diharapkan pada bulan Agustus. Laporan lainnya, yang menunjukkan perlambatan dalam pertumbuhan pekerjaan dan merosotnya aktivitas manufaktur bulanan, laebih lanjut meredam harapan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku pada pertemuan minggu depan.

"Hal-hal ini tidak menunjuk ke kebutuhan untuk Fed menaikkan suku bunga pada bulan September. Itu salah satu alasan Anda melihat rally hari ini," kata Jamie Cox, managing partner Harris Financial Group di Richmond

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya