Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Amran Sulaiman menyatakan bahwa Kementerian Pertanian akan menggalakkan pengembangan produk pertanian organik di Indonesia. Produk ini dinilai akan membawa untung yang besar bagi petani karena harga jual yang tinggi.
Amran mengungkapkan, pada awal bulan ini Indonesia berhasil mengekspor beras organik ke Belgia. Beras organik ini berasal dari Tasikmalaya dan dihargai sekitar 6 Euro atau sekitar Rp 90 ribu per kg (estimasi kurs 14.700 per Euro).
Baca Juga
Advertisement
"Kami ekspor ke Belgia, harganya 6 Euro, harganya mahal. Ada 40 ton dari Tasikmalaya. Ini benih organik dengan pupuk organik. Harga beras organik di sana Rp 90 ribu," ujar dia dalam Rapat Koordinasi Kabupaten/Kota Perbatasan 2016 di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (16/9/2016).
Selain ke Belgia, lanjut Amran, produk-produk pertanian organik Indonesia juga telah menembus negara lain seperti Amerika Serikat, Italia, Malaysia dan Singapura. Jika produk ini bisa terus dikembangkan di dalam negeri, maka semakin banyak negara yang bisa menjadi sasaran ekspor produk organik ini.
"Ini Amerika sudah tembus, jadi ada Belgia, Italia, Malaysia, Singapura. Jangan membangun (pertanian) tanpa organik," kata dia.
Untuk pengembangan pertanian ini, lanjut Amran, pihaknya menargetkan adanya pembukaan lahan pertanian organik sebesar 100 ribu hektar (ha) per tahunnya. Dengan demikian, semakin banyak petani yang bisa mendapatkan kesejahteraan dari tanaman organik ini.
"Ini 100 ribu ha tiap tahun untuk beras organik. Ini kalau dua kali panen setahun, bisa menghasilkan Rp 90 triliun. Kalau beras biasa dapat Rp 120 triliun per tahun. Jadi organik ini hampir setara dengan15 juta ha lahan pangan kita," tandas dia. (Dny/Gdn)