6 Cerita Lucu di Balik Layar Warkop DKI Reborn

Film Warkop DKI tanpa menampilkan kesialan yang menimpa Dono, tentu terasa tak lengkap. Di Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1, hal ini ditampilkan sejak awal. Yakni, adegan saat Dono berusaha menolong anak-anak mengambil bola di atas pohon. Namun ujung-ujungnya, ia malah tercebur ke sungai.

Proses pengambilan gambar untuk adegan ini, ternyata cukup menguras tenaga Abimana Aryasatya, sang pemeran Dono. Untuk adegan tercebur ini, ia mesti bergantungan dengan sebilah tongkat besi sampai di ketinggian tertentu, lalu menceburkan diri ke sungai berair cokelat di bawahnya. Dan ini, tak ia lakukan sekali. 

“Jangan kelamaan, berat...!” Abimana berteriak, seperti yang terlihat dalam video di balik layar yang dibagikan Falcon Pictures lewat akun YouTube milik mereka.

Satu lagi cerita lucu dari Abimana Aryasatya saat memerankan Dono. Untuk memerankan tokoh ikonis ini, ia mesti mengenakan sebuah gigi palsu agar penampilannya mirip dengan Dono.

Gigi palsu ini, ternyata sempat membuat masalah, karena suatu ketika pecah jadi dua. Padahal, gigi palsu tersebut masih dibutuhkan akrena syuting belum kelar. Untung Abimana tak kehabisan akal. “Saya tempel pakai lem besi, saya sambung lagi,” ujar Abimana saat bertandang ke kantor Liputan6.com beberapa waktu lalu, sambil terkekeh. 

Tak hanya itu, gigi tersebut ternyata hanya boleh dipegang Abimana seorang. "Waktu syuting cuma saya yang boleh nyentuh dan bersihin gigi itu,” kenangnya sambi tersenyum geli.

Meski tak kebagian peran utama, perjuangan Indro Warkop saat syuting Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 tak bisa dibilang sepele. Pasalnya, karakternya banyak mengenakan kostum yang aneh-aneh. Mulai dari Katy Perry, setan dan malaikat, hingga Minion.

Nah, dandanan yang terakhir itu yang menurut Indro paling menantang. “Itu berat banget karena saya dicat dengan semacam body painting gitu. Dikuningin semua. Kalau saya berkeringat, itu jadi putih, luntur. Bisa kebayang kan," kata Indro dengan gaya khas. 

Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 tak hanya dibintangi oleh aktor-aktor asal Indonesia saja. Pemain asal Malaysia pun ikut dilibatkan dalam film garapan sutradara Anggy Umbara ini. Hanya saja, ternyata ada cerita lucu soal keterlibatan salah satu bintang Malaysia dalam film ini.

Saat bertandang ke kantor Liputan6.com beberapa waktu lalu, Abimana Aryasatya, Vino G Bastian, dan Tora Sudiro menceritakan satu kejadian kocak terkait bintang dari negara tetangga ini.

Yaitu saat sang sutradara meminta satu adegan untuk diulang hingga berkali-kali untuk mendapat shot yang paling apik. Awalnya, sang pemain Malaysia senang karena merasa pengambilan gambar ini dilakukan secara mendetail.

Namun hal ini langsung berubah begitu pengambilan adegan sudah diulang lebih dari 20 kali. "'Aku bisa gila!'" teriak Tora, memeragakan rasa frustasi yang dirasakan aktor tersebut kala itu. 

Semoga aktor ini tak kapok bermain untuk film Indonesia ya..

Satu hal yang “wajib” ada dalam film-film Warkop DKI, adalah kehadiran bidadari Warkop yang cantik dan seksi. Namun, ternyata hal ini bikin istri Tora Sudiro, Abimana Aryasatya, dan Vino G. Bastian ketar-ketir.

“Kita diintilin terus,” kata Vino. Hal ini diaminkan oleh Tora Sudiro, ”Giliran ada pasukan seksi, istri-istri kita ngumpul semuanya,” katanya.

Karena itu, kata Vino, salah satu dialog dalam film ini kemudian diubah. “Kalau Kasino bilang ‘Ndro, perasaan gue enggak enak’, nah di film ini jadi ‘Ndro, perasaan istri-istri kita enggak enak’. Tapi enggak tahu itu jadi dimasukin ke filmnya atau enggak,” kata Vino sambil tergelak.

Tugas Abimana Aryasatya, Vino G Bastian, dan Tora Sudiro dalam film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1, tak hanya berakting saja. Mereka, juga ikut menyumbang suara dalam lagu-lagu soundtrack di film ini.

Namun bila para penyanyi biasanya menampilkan suara sebagus mungkin dalam lagu yang mereka rekam, trio ini justru lebih fokus menampilkan karakter suara Dono, Kasino, dan Indro. Meskipun artinya, mereka harus bersuara fals. Hal ini terlihat dari video di balik layar yang didokumentasikan oleh produser Falcon Pictures.

Ini ternyata tak mudah untuk dilakukan. Vino misalnya, harus mengulang satu baris kalimat selama dua jam, karena intonasi yang tidak pas. Begitu pula Tora yang harus memaksa pita suaranya agar persis dengan suara Indro. “Duh keliyengan gue,” kata Tora Sudiro setelah mencoba mengeluarkan suara tinggi.