Liputan6.com, Makassar - Bayi berkepala dua yang memiliki satu badan serta bertangan tiga, buah hati pasangan Heriyasmin dan Fitriani, warga Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, itu dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu pagi tadi.
Kondisi bayi malang yang lahir melalui operasi caesar tersebut terus mengalami gangguan pernapasan. Denyut jantungnya semakin tak stabil seperti tampak dalam grafis komputer yang dipasang otomatis sebagai alat pengecek kondisinya dan akhirnya meninggal dunia.
"Kondisinya semakin memburuk dan dinyatakan meninggal dunia tadi pukul 10.46 Wita," ucap Heriyasmin bapak bayi malang berkepala dua tersebut kepada Liputan6.com di Makassar, Sabtu (17/9/2016).
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, Heriyasmin berharap pihak Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar, bisa merujuk bayinya ke rumah sakit yang berada di Jakarta Pusat agar bisa ditangani dengan alat yang lebih lengkap dan modern. Keyakinan dia, jika bayinya dirujuk ke Jakarta akan mendapatkan pelayanan yang lebih maksimal lagi dan bayinya kemungkinan bisa diselamatkan.
"Saya melihat tadi di Liputan 6 juga ada bayi yang kondisi sama, alhamdulillah bisa diselamatkan di sana. Itulah yang menjadi pertimbangan saya untuk berupaya agar bayi saya semoga juga mengalami hal yang sama dan bisa terselamatkan," ujar dia.
Namun, menurut Heriyasmin, Tuhan berkehendak lain. Bayinya dinyatakan meninggal dunia dan rencananya akan dipulangkan hari ini juga ke rumah duka di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar.
"Terima kasih atas bantuan kita semua pak, termasuk dari Liputan6.com yang sempat saya merasa dibantu dengan beritanya. Sekali lagi saya bersama istri saya sangat berterima kasih atas bantuannya," tutur Heriyasmin.
Adapun Fitriani ibu bayi berkepala dua, hingga saat ini belum bisa banyak komentar mengenai kondisi bayinya. Ia masih terpukul kejiwaannya. "Nanti sama bapak saja, ya pak. Saya belum bisa ngomong, maaf ya," ucap Fitriani.