Liputan6.com, Jakarta Marcella Jean Lee menjual kulkas pembeku (freezer) miliknya dengan harga murah di sebuah bazar. Seorang tetangganya membeli perlengkapan rumah tangga itu senilai 'hanya' US$ 30 atau Rp 394 ribu.
Namun, kepada pembelinya, Lee berpesan untuk tidak membuka kulkas tersebut. Ia mengatakan, seorang anggota gereja setempat akan datang untuk mengambil isi yang ada di dalamnya.
"Lee beralasan kulkas tersebut dijadikan sebagai kapsul waktu dalam proyek yang ia lakukan di gereja," demikian dikutip dari situs WNCN.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa pekan berlalu, pada bulan Mei 2016 lalu tetangganya memutuskan untuk membuka freezer tersebut dan kaget bukan kepalang saat menemukan keberadaan jasad manusia di dalamnya.
Itu adalah jasad Arma Roush yang meninggal dunia pada usia 75 tahun. Perempuan sepuh itu kali terakhir diketahui keberadaannya pada Agustus 2015.
Seperti dikutip dari BBC, Sabtu (17/9/2016), Kepolisian North Carolina pun segera bertindak dan menahan Lee. Perempuan berusia 56 tahun tersebut ditahan pada Kamis 15 September 2016, sekitar 160 kilometer selatan Goldsboro -- di mana jasad ibunya ditemukan.
Polisi sudah mencari tersangka selama tiga bulan. Sementara itu, pemeriksaan post-mortem menunjukkan tak ada tanda-tanda kekerasan dalam kematian korban.
Polisi menetapkan Lee jadi tersangka karena menyembunyikan kematian sang ibu. Ia kini ditahan di Penjara New Hanover County dengan uang jaminan di bawah US$ 50 ribu atau Rp 657 juta.
Kasus serupa juga pernah terjadi pada awal September 2016. Pierangelo Bussolera ditangkap polisi karena menyembunyikan jasad ibunya, Irma Borgoglio di kulkas dapurnya di sebuah apartemen di Trivero, provinsi Biella, Italia.
Para tetangga menghubungi polisi karena khawatir dengan keadaan sang nenek dan perilaku putranya yang selalu menghindar jika ditanyai tentang keadaan ibunya.
Para tetangga juga melaporkan telah melihat putra mendiang baru-baru ini membawa kulkas yang sangat besar ke gedung.