Rizal Ramli Minta Jokowi Netral di Pilkada DKI

Rizal menilai, legitimasi Jokowi akan runtuh jika terlihat memihak kepada salah satu pihak.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 18 Sep 2016, 07:09 WIB
Mantan Menko Maritim, Rizal Ramli melihat baju-baju saat berkunjung ke Blok A, Pasar Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (13/8). Rizal Ramli akan menjadi pesaing Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI Jakarta 2017. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak 'cawe-cawe' atau ikut campur di Pilkada DKI Jakarta 2017. Jokowi disarankan bersikap sebagai negarawan dan bersikap netral.

"Saya sebagai sahabat serta kawan minta Pak Jokowi bersikap seperti negarawan dan netral kepada semua‎ kandidat. Karena siapapun gubernur di Jakarta akan loyal kepada Presiden," kata Rizal di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 17 September 2016.

Rizal menilai, legitimasi Jokowi akan runtuh jika terlihat memihak kepada salah satu pihak, termasuk petahana. Popularitas Jokowi akan ikut jatuh jika memihak petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Ia berujar, belum lama ini beredar kabar burung barter politik antara PDIP dan Presiden Jokowi. Jokowi bersedia mengangkat Komjen Polisi Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) asalkan PDIP mendukung Basuki di Pilkada DKI 2017.

"Kalau Presiden Jokowi terlalu banyak cawe-cawe membela Ahok menimbulkan pertanyaan ada apa, apa koneksinya. Ini memberikan down spiral‎ menggerek popularitas Jokowi ke bawah," ujar Rizal.

Pilkada DKI 2017, menurut Rizal, akan asyik dan kompetitif jika Presiden Jokowi memilih bersikap netral dan menempatkan diri sebagai negarawan. Ia mengakui popularitas Jokowi masih tinggi sementara petahana terus merosot.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya