Liputan6.com, New York - Sebuah ledakan terjadi di kawasan Chelsea, Manhattan, New York, pada Sabtu malam lalu. Laporan awal menyebutkan terdapat 25 korban luka, namun belakangan meningkat menjadi 29 orang.
Dikutip dari New York Times pada Minggu (18/9/2016) pihak berwenang dikabarkan telah menemukan perangkat ledak ke dua yang ditempatkan 4 blok dari tempat ledakan pertama.
Baca Juga
Advertisement
Wali kota New York, Bill de Blasio mengatakan sejauh ini tidak ditemukan bukti bahwa ledakan terkait dengan teror. Ia juga menegaskan tak ada ancaman signifikan terhadap Kota New York.
Terkait peristiwa ini melalui media sosial Facebook, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York pun mengeluarkan imbauan.
Sejauh ini tidak didapat informasi adanya WNI yang menjadi korban luka dalam ledakan di permukiman Chelsea. Sementara lokasi kejadian sudah ditutup untuk umum.
Kepolisian New York (NYPD) yang menyisir lokasi kejadian dilaporkan menemukan benda yang dicurigai sebagai bom. Namun belum ada konfirmasi lebih lanjut terkait hal ini.