IHSG Bakal Bergerak Mendatar Selama Sepekan

Pada pekan lalu (13-16 September 2016) IHSG mengalami penurunan sebanyak 0,27 persen dari sebelumnya 5.281,92 menjadi 5.267,77.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 19 Sep 2016, 06:21 WIB
Aktifitas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan variatif dengan kecenderungan mendatar pada perdagangan saham sepekan ini.

Analis PT NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan, IHSG akan bergerak pada support 5.250-5.267 dan resistance 5.345-5.415.

"Kami perkirakan laju IHSG akan kembali cenderung bergerak variatif flat meski masih menyimpan potensi rebound menyesuaikan dengan sentimen dan kondisi yang ada," kata dia, Jakarta, Senin (19/9/2016).

Beberapa data yang keluar pada pekan antara lain, dari Indonesia ialah deposit facility rate, lending facility rate, dan interest rate decision. Dari China, akan keluar data house price index dan business sentiment indicator.

Lalu dari Amerika Serikat (AS) ada FED interest decision, FOMC economic projection, existing home sales, initial jobless claims.

Selama sepekan, Reza merekomendasikan saham PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Bank Yudha Bhakti TBk (BBYB), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

PT HD Capital memperkirakan IHSG bergerak menguat pada perdagangan saham sepekan. Pasalnya, IHSG telah mengalami penurunan yang cukup dalam. Dia bilang, IHSG mencoba menguat ke level 5.400.

"Target resistance psikologis berikutnya di 5.400," tulis HD Capital.

HD Capital merekomendasikan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Sebagai informasi, pada pekan lalu (13-16 September 2016) IHSG mengalami penurunan sebanyak 0,27 persen dari sebelumnya 5.281,92 menjadi 5.267,77. Kapitalisasi pasar juga mengalami penurunan, dari sebelumnya Rp 5.683,44 triliun menjadi Rp 5.669,93 triliun. Investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 1,88 miliar.

Namun demikian, rata-rata nilai transaksi harian saham meningkat 16,29 persen menjadi Rp 8,14 triliun per hari dari sebelumnya Rp 7 triliun.

Rata-rata volume transaksi harian saham naik sebesar 0,42 persen menjadi 7,21 miliar unit saham dari 7,18 miliar unit saham. Sementara rata-rata frekuensi harian saham naik 4,25 persen menjadi 260,16 ribu kali transaksi dari 249,56 ribu kali.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya