Liputan6.com, Rio de Janeiro - Paralimpiade Rio 2016 resmi ditutup Senin (19/9/2016) pagi WIB dengan upacara penutupan meriah di Stadion Maracana, Brasil. Dalam pesta olahraga untuk para atlet berkebutuhan khusus ini, Indonesia sukses meraih satu medali perunggu dari atlet angkat besi Ni Nengah Widiasih.
Baca Juga
Advertisement
Satu-satunya medali yang dipersembahkan Ni Nengah dicapai saat sang atlet berlaga di nomor angkat berat kelas -42 kg putri. Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora RI, Gatot S Dewa Broto mengatakan lifter asal Karangasem, Bali tersebut berhak memperoleh bonus yang sama dengan peraih medali di Olimpiade, yakni sebesar Rp 1 miliar untuk perunggu.
"Saya kira itu raihan maksimal yang sudah mereka capai. Bagaimanapun kami tetap menghargai prestasi mereka," kata Gatot kepada wartawan kemarin malam.
Tim Indonesia finis di peringkat terakhir klasemen, yakni posisi ke-76, sejajar dengan tujuh negara lainnya, seperti; Cape Verde, Arab Saudi, Mozambik, Pakistan, Filipina, Rumania, dan Sri Lanka. Juara umum diklaim Tiongkok lewat koleksi 107 medali emas, 81 perak, dan 51 perunggu.
"Dan bagi peraih medali perunggu berhak untuk memperoleh bonus Rp 1 miliar, sama dengan atlet Olimpiade plus tunjangan hari tua jika sudah pensiun sebagai atlet," ucap Gatot.
Indonesia mengirim sembilan atlet untuk ajang empat tahunan ini. Tim Merah Putih turun di empat cabor, yaitu atletik, angkat besi, renang, dan tenis meja.