Liputan6.com, Jakarta Seringkali kita berpikir bahwa air mentah yang direbus, sudah pasti aman untuk diminum, apalagi jika warnanya bening. Namun ternyata, air tersebut belum tentu aman dan baik untuk kesehatan tubuh.
"Air kalau direbus itu (orang) mikirnya bakteri pasti sudah mati, tapi itu belum tentu," ujar ahli anti penuaan dan estetika, Dr. Dewi Anggreani Indra,M. Biomed (AAM), ditulis Senin (19/9/2016).
Advertisement
Menurut Dewi, untuk mengetahui apakah air yang akan kita konsumsi aman dengan cara membawanya ke laboratorium.
"Mungkin kita tidak bisa mendapatkan air yang benar-benar murni tanpa bantuan suatu alat, tapi kita perlu mengetahui batas-batas aman suatu air yang baik untuk dikonsumsi," katanya.
Untuk mengetahui apakah air minum itu aman, kita harus tahu kalau air murni yang memiliki tingkat kepadatan kelarutan dari 0 ppm adalah air organik (1 - 10 ppm itu adalah air murni).
"10-100 ppm itu air minum, lebih dari 100 ppm itu air yang tidak layak diminum. Tapi bukan tingkat itu saja, masih banyak yang harus kita cek, seperti kadar zink, kalsium, itu harus dicek," katanya.
Jika ternyata setelah dicek salah satu kadar di dalamnya kurang, misalnya seperti kadar kalsiumnya, ia menyarankan agar kita menambah asupan tambahan kalsium untuk tubuh.
"Kalau kalsiumnya rendah yang berarti asupan kita enggak cukup, jadi harus ditambah dengan oral intake (suplemen), contohnya dengan tablet kalsium atau banyak makanan yang mengandung kalsium," jelasnya.